Dua orang perempuan tampak sedang menjemur pakaian di samping rumah yang berada di Desa Ngagel, RT 05 RW 02, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Mereka bernama Wiwit Pujiana (22) dan Desi Setyoningsih (22). Mereka adalah mahasiswi Institut Seni Indonesia Surakarta, yang tinggal di Pati karena bergabung dengan grup Ketoprak Wahyu Budoyo.

Wiwit Pujiana dan Desi Setyoningsih, mahasiswi ISI Surakarta yang jadi penari Gambyong ketoprak Wahyu Budoyo. Foto: Kaerul Umam

Kami diajak Mas Deni, dia adalah putra pemilik Ketoprak Wahyu Budoyo. Kami ditawari ikut main sebagai penari Gambyong.

Wiwit Pujiana, penari Gambyong

Usai menjemur pakaian, mereka sudi berbagi cerita kepada Tim Liputan Khusus Beta News, tentang pengalamannya menjadi penari Gabyong di grup kesenian tradisional itu.

Perempuan yang akrab disapa Wiwit itu mengaku telah bergabung dengan Wahyu Budoyo sekitar setahun lalu. Dia diajak Deni, teman kuliah yang juga putra pemilik ketoprak Wahyu Budoyo, Ruslan Hadi.

“Kami diajak Mas Deni, dia adalah putra pemilik Ketoprak Wahyu Budoyo. Kami ditawari ikut main sebagai penari Gambyong, tarian pembuka sebelum alur cerita dimulai,” jelas Mahasiswi semester delapan itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini