BETANEWS.ID, SEMARANG – Kelangkaan bahan bakar solar mulai dirasakan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang. Harapan Organda untuk bangkit saat mudik lebaran tahun ini terancam karena kelangkaan solar.
Ketua DPC Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto Purnomo mengatakan, Lebaran tahun ini pemerintah membolehkan mudik, tapi di sisi lain pemerintah membiarkan terjadi kelangkaan minyak.
“Ini seperti menjadi dilema bagi kami. Seharusnya kami bisa panen namun solar malah langka,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Warga Kudus Berbondong-bondong Pindah Pertalite
Dia berharap, permasalahan solar tak seperti kasus kelangkaan minyak goreng. Jika kelangkaan solar berkepanjangan dampaknya akan semakin besar.
“Pasti nanti akan banyak calo dan penipuan,” paparnya.
Kelangkaan bahan bakar solar akan membuat tingkat kepercayaan anggota Organda kepada pemerintah semakin menurun.
“Sudah dua tahun tak panen, tiba-tiba dimentahkan dengan solar,” keluhnya.
Baca juga: Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500, Warga: ‘Masyarakat Makin Tercekik’
Dia meminta, pemerintah bisa melakukan yang terbaik untuk warga yang akan mudik lebaran tahun ini. Menurutnya, mudik lebaran sudah menjadi tradisi.
“Padahal kelangkaan solar merupakan domain pemerintah,” kata Bambang.
Jika kelangkaan solar terjadi hingga Lebaran, maka akan terjadi kenaikan harga transportasi jalur darat, karena yang awalnya menggunakan solar diganti dengan pertadex atau Pertamina dex.
“Bahan bakar itu lebih mahal 4 kali lipat. Jadi akan berdampak pada harga jasa transportasi jalur darat,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin