31 C
Kudus
Selasa, Januari 21, 2025

Pengiriman Lambat dan Jatah Dikurangi, Ganjar Marahi Pemasok Minyak Goreng Curah di Semarang

BETANEWS.ID, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cukup emosi saat sidak PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, Selasa (5/4/2022). Dia mempertanyakan kejelasan jatah minyak goreng curah sebanyak 3000 ton untuk Jateng yang tak kunjung datang, padahal sudah ada kesepakatan akan tiba pada 3-4 April.

“Ini belum datang? Berarti itu kosong ya tangkinya? Kan katanya datang tanggal 3 April,” tanya Ganjar.

Ganjar Pranowo sidak ke pemasok minyak goreng curah di Semarang. Foto: Ist

Seorang pejabat PT PPI bernama Aby berdalih, ada keterlambatan pengiriman minyak goreng dari Kalimantan ke Jateng. Rencana kiriman minyak goreng curah baru akan datang pada Rabu besok, tapi sebanyak 2.600 ton.

-Advertisement-

Baca juga: Sidak Pasar Bulu Semarang, Ganjar Kaget Minyak Goreng Curah Dijual Rp22 Ribu

Mendengar itu, nada bicara Ganjar tambah meninggi. Ia mengatakan, jatah minyak goreng curah untuk Jateng itu harusnya datang pada 3 April 2022 sebanyak 3.000 ton, bukan 2.600 ton.

“Ini siapa yang ngawasi kalau soal gini? Kemarin itu rapatnya resmi, lho Pak. Kita jangan di PHP, makanya saya ngecek langsung ini. Jangan kebangetan lah, kita itu pemerintah, menjadi institusi yang dipercaya rakyat,” tegasnya.

Ganjar kemudian meminta PT PPI untuk memastikan kedatangan minyak goreng curah itu. Ia juga meminta agar laporan distribusi diberikan setiap hari.

“Ini semua sudah menjerit, Pak, saya minta bantuannya. Kalau njenengan ndak mampu, langsung lapor ke kita biar bisa dibantu. Nanti saya bantu telponkan pejabat-pejabat yang di atas sana,” tegasnya.

Baca juga: Meski Ada BLT, Ganjar Akan Tetap Perjuangkan Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu

“Ini kita mesti serius betul karena presiden sudah perintahkan begitu, ya yang di bawah bekerjanya harus benar. Kalau tidak, kita mendapat tamparan keras dari rakyat,” kata Ganjar.

Ia juga akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perubahan kuota, dari semula 3.000 ton menjadi 2.600 ton. Sebab, dari total itu, hanya bisa menutupi kebutuhan Jateng selama dua minggu.

“Kalau 2.600 ton ya hitung-hitungan kita hanya dua minggu, makanya kita akan hitung nantinya, termasuk mengoptimalkan yang dari PT RNI untuk datang lagi. Selain itu, dari perusahaan swasta seperti PT Best ini juga bisa menyulami,” pungkasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

Ahmad Muhlisin
Ahmad Muhlisinhttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sebelumnya telah lama menjadi reporter dan editor di sejumlah media.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER