BETANEWS.ID, SOLO – Direktur Finance, Risk Management & Human Capital PT Indofarma, Sahat Sihombing menyebut produk obat herbal punya potensi luar biasa di Indonesia. Apalagi, Solo memiliki berbagai jenis herbal yang menjadi unggulan.
“Produk herbal ini potensinya luar biasa di Indonesia. Bahkan kita juga mengandeng UMKM-UMKM herbal untuk memgembangkan produknya, dan melakukan pelatihan pembuatan obat yang benar hingga masalah marketingnya,” kata Sahat, ditemui di Solo Technopark (STP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (11/3/2022).
Sebagai pelaku usaha produk herbal, pihaknya mengajak pelaku UMKM dan para milenial yang berminat berkecimpung di bidang yang sama untuk mengunjungi stand Indofarm. Adapun stand tersebut berada di STP lantai dua.
Baca juga: 20 Food Truck Akan Ramaikan Festival Darling di Tirtonadi, Catat Tanggalnya
Pada stand tersebut, masyarakat yang berminat di bidang herbal bisa mengkikuti program pelatihan produk herbal hingga cara pemasarannya.
“Ini nanti semacam show case dan pusat inovasi jamu-jamuan di Kota Solo. Pelatihan dan sosialisasi juga kita sediakan. Mungkin nanti para UMKM dan milenial yang mau jadi wirausaha herbal kita latih dari produksi hingga marketing penjualan,” paparnya.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada produksi bahan baku ekstrak, produk obat tradisional dan jasa makloon, PT Indofarma juga turut berkontribusi dalam mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, yakni wellness tourism. Kerja sama tersebut, lanjut Sahat, rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2022 mendatang.
Baca juga: Momen Jokowi Kunjungi Solo Technopark yang Makin Maju di Era Gibran
Yang menarik, Indofarma memiliki produksi tempat tidur rumah sakit yang bisa digunakan untuk pasien di rumah. Dengan tempat tidur tersebut, ia berharap agar masyarakat Solo terbantu dengan hadirnya Indofarma.
“Program dengan Pemda Solo nanti bisa sifatnya peminjaman bed ini ke masyarakat yang membutuhkan. Dan jika nanti sudah sembuh bisa dikembalikan kembali dan digunakan ke yang lain,” kata dia.
Editor: Ahmad Muhlisin