BETANEWS.ID, SOLO – Para pedagang Pasar Legi Solo mengeluhkan stok minyak yang sangat kurang. Mereka mengaku minimnya pasokan tersebut sudah terjadi selama sepakan ini.
Salah seorang pedagang Wanti (48) mengeluhkan sudah antre panjang saat pembagian minyak goreng, tapi malah tidak mendapatkan jatah. Ia mengaku sudah sekitar sepekan kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Ya ndak tahu. Wong saya antre juga nggak dapat. Biasanya dapat jatah sekitar 5 sampai 10 karton yang satu literan. Sekarang nggak jual, katanya dari produsen minyak gorengnya nggak dateng. Katanya kosong,” ungkapnya saat ditemui, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Minta Warga Tak Panik Beli, Disdag Solo Pastikan Stok Minyak Goreng Aman untuk 6 Bulan
Wanti mengaku banyak pembeli yang sering bertanya kepadanya. Namun, semua pembelinya harus pulang dengan tangan kosong lantaran stok minyak goreng tidak tersedia.
Sama halnya dengan Wanti, pedagang lain, Awan Widiantomo juga mengeluhkan stok minyak goreng subsidi yang selalu kosong. Bahkan, dagangannya selalu cepat habis diburu pembeli saat ia masih mendapat jatah minyak goreng bersubsidi itu.
“Jualnya eceran. Satu liter saya jual Rp14 ibu hingga Rp16 ribu. Sejak kemarin barangnya nggak ada. Saya antre dari jam 8 sampai 4 sore nggak dapat jatah. Dibatasi lima karton terus sekarang katanya barangnya itu nggak ada,” ujar Awan.
Baca juga: Kesal Keliling Kudus Tak Dapat yang Rp14 Ribu, Warga: ‘Minyak Goreng Murah Wacana Tok’
Awan mengaku hanya mendapat jatah maksimal lima karton saat pembagian. Ia juga mengatakan bahwa banyak konsumen yang berebut minyak goreng saat barang tersedia. Meski demikian, ia tidak membatasi jumlah pembelian bagi konsumen yang ingin membeli miyak goreng.
“Kalau normal lima karton itu habis tiga hari, kalau sekrang langsung habis. Ini udah habis semua. Satu karton yang satu literan isi 12. Kalau yang dua literan isi enam, tapi ini yang dua liter lagi nggak ada,” tandas Awan.
Editor: Ahmad Muhlisin