BETANEWS.ID, KUDUS – Untuk mengantisipasi terjadinya kluster Covid-19 di sekolah, puluhan siswa dan guru di Kabupaten Kudus dites PCR. Hal itu, seiring dengan sekolah yang sudah secara bertahap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Sasarannya memang yang sedang PTM. Antisipasi penyebaran (Covid-19). Jangan sampai ada orang tanpa gejala (OTG) tidak terdeteksi,” kata Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau testing di SD 1 Temulus, Kecamatan Mejobo, Jumat (14/1/2022).
Baca juga : Bupati Belum Izinkan Kudus Gelar PTM 100 Persen
Lebih lanjut, langkah ini dipilih kata Hartopo agar tidak adanya penyebaran kasus. Kudus yang kasusnya sedang landai, diharapkan tidak kembali naik. Terlebih disebabkan karena OTG di sekolah yang menyebarkan.
“Kalau ada yang positif, langsung ditindaklanjuti dengan tracing kepada semua orang yang kontak erat. Ini langkah antisipasi kita, agar Kudus bisa benar-benar steril,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Andini Aridewi mengungkapkan, bahwa kegiatan testing akan menyasar ke semua sekolah di Kudus. Mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Selama tiga hari terakhir, menurut Andini, sudah ada 20 sekolah yang sudah diskrining dan swab PCR.
“Alhamdulillah semuanya negatif,” katanya.
Menurutnya, untuk setiap sekolah akan ada 20 siswa dan 15 guru maupun karyawan yang akan dites. Atau 10 persen dari total siswa yang ada di sekolah tersebut.
“Dari sampling tersebut, bilamana hasilnya negatif semua, bisa memberikan gambaran, Insya Allah secara umum (PTM) sudah baik,” ungkapnya.
Langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19 juga dilakukan kepada masyarakat umum. Dalam sehari, lewat faskes maupun puskesmas di setiap wilayah, Kudus mampu melakukan testing kepada 140 hingga 170 orang. Di mana, selama ini, Andini menceritakan, bahwa hasilnya banyak yang negatif.
Baca juga : PTM 100 Persen di Kudus, Disdikpora Pastikan Prokes Berjalan Baik
Sementara, Reagen yang digunakan untuk melakukan tes swab PCR, Andini mengungkapkan, bahwa semuanya masih memadai. Begitu pula dengan alat pelindung diri yang dibutuhkan, juga mencukupi.
“Kemarin kita sudah mencoba pengadaan yang kita perkirakan untuk kebutuhan skrining tahun ini cukup,” tutupnya.
Editor : Kholistiono
