BETANEWS.ID, KUDUS – Tangan keriput dengan batu akik di dua jari manis itu terlihat begitu cekatan memperbaiki aneka payung. Dengan terampil, sang pemilik tangan membenahi jeruji payung yang rusak dan memasangkan parasutnya kembali. Sekitar 10 menitan, payung yang tadinya rusak bisa kembali normal. Dia adalah Sayuti (82), yang kebanjiran orderan di kala musim hujan datang.
Sembari memperbaiki payung lainnya yang rusak, Sayuti yang menekuni usaha itu sejak 20 tahun lalu itu bersedia berbagi penjelasan kepada betanews.id. Menurutnya, setiap memasuki musim hujan, orderan servis payung yang diterimanya makin banyak. Apalagi saat ini orang yang menjalani pekerjaan servis payung di Kudus sudah sangat jarang.
“Kalau musim hujan begini orderan servis payung tambah banyak. Saat hujan begini kan orang butuh payung sebagai pelindung saat aktivitas di luar. Sehingga mereka yang punya payung rusak diperbaiki di tempat saya,” ujar Sayuti di lapaknya yang berada di Jalan Sudimoro, Dukuh Sudimoro, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, tepatnya di brak pabrik Djarum, Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Syuaib, Sosok Difabel Asal Kudus yang Andal Servis dan Rakit Laptop Bekas
Selain melayani servis payung, pria yang tinggal tidak jauh dari tempat ia mengais rejeki itu juga bisa memperbaiki ruji payung, ganti ruji payung, memperbaiki gagangnya dan lain sebagainya. Untuk ongkos servis tergantung dari kerusakan, tapi menurutnya masih sangat terjangkau.
“Untuk upah servis payung saya memang tidak mematok harga mahal. Berkisar mulai Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu, tergantung kerusakan. Kalau ada yang diganti ongkosnya bisa sampai Rp 20 ribu,” beber kakek dari 14 cucu tersebut.
Sedangkan untuk proses perbaikan, kata Sayuti, tergantung tingkat kerusakan pada payung. Kalau kerusakan ringan biasanya bisa cepat jadi dan bisa ditunggu. Namun, jika lagi banyak payung yang harus diperbaiki, terpaksa harus menunggu antrean.
“Tergantung kondisi juga. Kalau musim penghujan gini banyak payung yang antre untuk diperbaiki. Di dalam situ ada lebih dari 50 payung rusak yang menunggu giliran untuk diperbaiki,” ungkapnya.
Baca juga: Meski Hasilnya Tak Tentu, Samsudin Berkeras Telateni Usaha Servis Jok Demi Hidupi Keluarga
Dia menuturkan, selama ini ada saja yang datang untuk memperbaiki payung mereka yang rusak. Jika dirata-rata dalam sebulan setidaknya masih ada 40 payung yang diperbaikinya. Selain payung biasa, ia juga menerima servis payung yang untuk jualan pedagang kaki lima (PKL).
“Untuk pelanggan lumayan banyak, selain orang Kudus ada juga pelanggan dari Jepara, Demak, Serta Pati,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin