BETANEWS.ID, SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan mengambil langkah tegas jika ditemukan adanya kecurangan dalam tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di daerah yang ia pimpin. Ini buntut adanya banyak temuan kasus kecurangan itu di berbagai wilayah Indonesia.
Menpan RB Tjahjo Kumolo telah menerima laporan terkait kecurangan SKD CPNS yang terjadi di sejumlah titik lokasi. Di antaranya di Buol, Enrekang, Mamuju, Lampung, Makassar, dan lokasi lainnya.
Kecurangan yang dilakukan kebanyakan menggunakan teknologi informasi. PC yang digunakan tes ditemukannya berbagai aplikasi remote yang dikendalikan oleh pihak lain. Sehingga dalam pengerjaan tes, para peserta itu mendapat bantuan dari pihak lain.
Baca juga: Pesan Ganjar ke CPNS: ‘Jangan Berpikiran Menjadi Kaya Sebagai Abdi Negara’
“Sampai hari ini belum ada laporan (kecurangan di Jateng). Kemarin saya mengikuti di berita-berita. Kalau ada kecurangan di Jateng, tidak ada ampun buat saya. Akan saya proses,” katanya ditemui disela acara pertemuan jajaran komisaris utama bank pembangunan daerah di Hotel Alila Solo, Jumat (29/10/2021).
Ganjar meminta semua menjaga integritas selama proses seleksi CPNS berlangsung. Tidak boleh ada kecurangan, karena ini kesempatan bagi negara untuk mencari kader-kader dan birokrat yang bagus.
“Maka jangan dicemari dengan urusan kolusi, korupsi, dan nepotisme,” tegasnya.
Disinggung terkait kecurangan CPNS di berbagai daerah di Indonesia yang menggunakan teknologi, Ganjar berharap ada evaluasi dari penyelenggara. Jika kecurangan itu sifatnya masif, maka harus ada audit teknologi informasi.
Baca juga: Pemprov Jateng Bantu Buatkan Rumah untuk Warga Miskin, Berikut Nominalnya
“Agar kemudian kita bisa mengetahui dan mengecek betul, itu terjadi atau tidak. Sebenarnya seperti apa dan lainnya. Ini harus diaudit,” ucapnya.
Ganjar juga meminta penyelenggara tegas dalam mengambil keputusan. Jika memang ada niat jahat untuk melakukan kecurangan itu, maka mesti dibatalkan atau diulang.
“Sehingga semua punya kesempatan dan hak yang sama,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin