BETANEWS.ID, KUDUS – Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Kudus ke 472 tahun, dua bersaudara seniman lukis di Kudus merayakannya dengan acara ‘Nglukis Bareng’ di Taman Menara Kudus. Terlihat, puluhan lukisan dipamerkan di tempat tersbeut. Mulai dari suasana Menara Kudus tempo dulu, zaman sekarang, hingga wajah Bupati Kudus HM Hartopo.
Salah seorang pelukis M Nur Syamsul Huda mengatakan, kegiatan yang ia dan kakaknya lakukan di Taman Menara tersebut, merupakan wujud upaya untuk bangkit dari pandemi. Seperti tema besar yang diusung dalam peringatan HUT ke 472 Kudus, yaitu Kudus Bangkit.
Baca juga : HUT ke-472 Kudus Diharapkan Jadi Momentum Bangkitnya Perekonomian
“Kita melukis ini dalam rangka Hari Jadi Kota Kudus. Saya harap, pelukis di Kudus bisa bangkit kembali. Harapannya ini bisa memotivasi, membangkitkan para pelukis biar semangat,” kata Nur, Kamis (23/9/2021).
Memilih tema besar Menara Kudus untuk dilukis bukan tanpa alasan. Nur ingin menyampaikan pesan, bahwa Menara Kudus adalah ikon Kudus yang sudah mendunia.
Dalam hasil karyanya yang ia perlihatkan, Nur menjelaskan, ada satu lukisan yang harganya Rp 3 juta. Yakni, sebuah pemandangan Menara Kudus lengkap dengan Masjid Al Aqsa yang berada di sampingnya.
“Ini pemandangan sekitar tahun 1930. Referensinya dari internet, ada juga yang dari foto lama,” ungkapnya.
Masyarakat yang datang melihat lukisan pagi itu, juga bisa membawa pulang cinderamata lukisan. Nur mengatakan, ia juga menjual cinderamata gambar Menara Kudus dengan harga Rp 25 ribu.
Selain Menara Kudus, ada juga lukisan wajah Bupati Kudus HM Hartopo. Kakak dari Nur yang juga seorang pelukis, Ahmad Ahid adalah seniman di balik karya wajah Hartopo yang terlukis di kanvas.
Baca juga : Nama Habib Ja’far Al Kaff Dijadikan Nama Jalan di Samping Masjid Agung Kudus
Dengan melukis wajah orang nomor satu di Kudus itu, Ahid berharap, dengan kepemimpinan Hartopo bisa memperbaiki perekonomian masyarakat Kudus. Terutama yang terdampak pandemi covid-19.
“Dengan kepemimpinan Pak Hartopo, mari kita bareng-bareng menjadikan Kudus lebih baik,” katanya.
Editor : Kholistiono