BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi Jalan Mejobo, di sebelah barat brak Djarum Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, terlihat ada penjual jajanan tradisional kue gandos. Seorang pria mengenakan masker tampak sedang menuangkan adonan gandos ke dalam cetakan. Ia adalah Buyung Iswanto (26), penjual kue gandos tepi jalan jalan.
Setelah melakukan aktivitasnya, Buyung, begitu ia kerap disapa, sudi berbagi informasi tentang kisahnya berjualan kue gandos di tepi jalan. Dia mengaku sudah memiliki banyak pengalaman. Mulai dari bekerja serabutan, membantu temannya memproduksi nuget dan sosis, hingga bekerja di wisma atlet.
“Sejak 2012 yang lalu saya bekerja serabutan, selama kurang lebih 2 tahun hingga 2014,” beber Buyung kepada Betanews.id, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Penjual Kue Gandos di Tepi Jalan Ini Bisa Raup Omzet Jutaan Rupiah Sebulan
Setelah bekerja serabutan itu, Buyung bekerja di apotek yang tak jauh dari rumahnya, di Kelurahan Purwosari RT 1 RW 2, Kecamatan Kota Kudus. Dia bekerja di apotek ditempatkan di bagian gudang. Tak berselang lama, pada 2017 ia berhenti dari pekerjaannya dengan alasan ingin mencari pengalaman yang lain.
Pada tahun 2017, lanjutnya, ia bekerja di Wisma Atlet sebagai Cleaning Service. Ia bekerja di sana kurang lebih 2 tahun. Karena ada pandemi Covid-19 di awal tahun 2020, ia terkena imbas pengurangan karyawan. Ia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), kemudian memilih merintis usaha dengan berjualan kue gandos.
“Karena saat itu saya sudah bingung mau kerja apa, kebetulan ada tetangga yang sebelumnya sudah berjualan gandos. Dari itu saya berminat untuk berjualan gandos juga. Dan adonan yang saya pakai ini ya beli dari tetangga saya itu,” paparnya.
Baca juga: Usaha Terdampak Pandemi, Oktavianti Bangkit dengan Jual Jajanan Tradisional
Tak dinyana, usaha penjualan kue gandos yang ia geluti ternyata mendatangkan omzet yang cukup besar baginya. Kue gandos yang dijual banyak diminati masyarakat, bahkan tak jarang hanya berjualan dua jam, kue gandos yang dia bawa habis terjual.
“Omzet bisa jutaan sebulan, Alhamdulillah banyak yang minat. Biasanya saya bawa adonan kue gandos 1,5 kilogram, tapi kalau akhir pekan atau hari libur bawa 2,5 kilogram,” tuturnya.
Editor: Suwoko