Penulis: Victoria Kristina Ananingsih
Dosen Teknologi Pangan, UNIKA Soegijapranata
Penjualan minuman rempah mengalami peningkatan di masa pandemi. Banyak kedai menawarkan menu minuman rempah dalam bentuk segar ataupun simplisia yang harus diseduh terlebih dahulu sebelum disajikan.
Kombinasi bahan minuman rempah perlu dipilih agar dapat menghasilkan manfaat kesehatan dengan rasa yang disukai. Konsumsi minuman rempah dapat memberikan kebugaran tubuh dan mempunyai banyak manfaat kesehatan.
Beberapa rempah mengandung komponen aktif yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan imunomodulator. Minuman rempah juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan terhadap virus, bakteri atau mikroba meningkat. Namun, harus kita ketahui bahwa rempah bukan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit infeksi.
Kombinasi beberapa bahan rempah yang dipadukan dapat menghasilkan minuman rempah yang segar untuk dinikmati dan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh. Dapat dikombinasikan bahan minuman rempah yang mengandung minyak atsiri dan komponen aktif yang dapat menguatkan kekebalan tubuh, antara lain jahe, serai, kapulaga, kayu manis, kunyit, dan temulawak.
Jahe dapat memberi kontribusi rasa pedas dan aroma khas pada minuman rempah. Jahe mengandung gingerol sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Antioksidan pada jahe dapat meningkatkan imun tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi penyakit virus atau bakteri. Komponen zingeron juga dapat menghambat enzim yang memicu radang pencernaan.
Jahe memiliki 2 komponen utama, yaitu komponen volatil dan komponen non-volatil. Komponen volatil pada jahe ini berfungsi sebagai minyak atsiri atau memberikan aroma. Komponen zingiberen dan zingiberol menjadi komponen terbesarnya. Gingerol adalah salah satu komponen non-volatil pada jahe yang memberikan rasa pedas. Gingerol berkhasiat untuk antiinflamasi, antikanker, maupun sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa dalam bahan pangan yang dapat menangkal radikal bebas.
Serai dapat memberikan aroma khas pada minuman rempah karena kandungan minyak atsiri, antara lain sitrat dan sitronelol. Serai mengandung senyawa flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan bahan fitokimia serai dapat mengurangi sakit kepala, ketegangan otot, dan sebagai ekspektoran dan antipiretik. Serai juga bersifat diuretik untuk membuang racun dan bahan kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Buah kapulaga bersifat ekspektoran, antipiretik dan memberi rasa hangat. Buah kapulaga mengandung minyak atsiri, flavonoid, dan polifenol. Minyak atsiri sineol, terpineol, dan borneol memberikan aroma yang harum pada minuman rempah. Kapulaga dapat membantu mengatasi gangguan tenggorokan, batuk, perut kembung dan mual, dan rematik.
Kunyit dan temulawak mengandung komponen aktif antioksidan yaitu kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan demetoksikurkumin. Struktur kurkumin terdiri dari gugus hidroksi fenolik dan gugus diketon yang berfungsi ganda sebagai penangkap radikal bebas.
Kunyit mengandung zat pewarna kuning kurkumin sebagai pewarna alami pada minuman rempah. Kunyit memberi aroma khas yang kuat pada minuman rempah karena kandungan minyak atsiri tumerone. Kunyit memiliki banyak manfaat kesehatan karena perannya sebagai antikanker, antibakteri, antiinflamasi, antidiabetes, dan baik untuk radang lambung.
Temulawak memberikan rasa yang agak pahit karena komponen alkaloid yang dimiliki, sehingga dapat ditambahkan madu pada penyajiannya. Temulawak memiliki banyak manfaat yaitu peningkat nafsu makan, memperlancar pencernaan dalam tubuh, memelihara fungsi hati, meredakan nyeri pada sendi dan tulang, menurunkan kolesterol, bertindak sebagai antioksidan, serta membantu dalam menghambat terjadinya penggumpalan darah.
Kayumanis merupakan penguat rasa pada minuman rempah, karena aroma wangi dan rasa manis yang khas. Kayumanis berperan sebagai antibakteri dan pengontrol gula darah. Kayu manis mengandung senyawa tannin dan sinamaldehid yang mengandung gugus sinamol yang berperan dalam menghambat pembentukan glukosa.