BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria paruh baya sambil mencangklong pengeras suara terlihat dikelilingi puluhan anak dengan wajah semringah di halaman pengungsian Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Dengan pengeras suara, pria paruh baya tersebut mengajak bermain puluhan anak tersebut.
Puluhan anak di pengungsian tampak diajak bermain tebak – tebakan, bernyanyi, serta lomba lari berkelompok sambil kaki mereka mengapit sapu. Kegiatan tersebut adalah trauma healing kepada anak – anak korban banjir yang diberikan oleh Sekretaris Kecamatan Kota yakni Sancaka Dwi Supani.
Baca juga : Perhatikan Gizi Pengungsi Banjir, Kelurahan Wergu Kulon Sumbang Sekeranjang Sayur
Seusai kegiatan tersebut selesai, pria yang akrab Pani itu sudi berbagi penjelasan. Dia mengatakan, memberikan trauma healing kepada anak – anak korban banjir di pengungsian, agar anak – anak tersebut tidak trauma, tidak sedih dan bisa tetap bahagia di tengah bencana yang melanda.
“Saya menyadari hidup di pengungsian menjadikan para anak – anak tersebut merasakan kejenuhan, sedih bahkan trauma. Oleh sebab itu saya bersama kawan – kawan memberikan trauma healing,” ujar Pani kepada Betanews.id, Kamis (12/2/2021).
Dia mengatakan, trauma healing yang dilakukan antara lain, mengajak para anak korban banjir untuk bermain, bernyanyi, dan memberinya hadiah. Permainan, lagu yang dipilih juga yang ada nilai edukasinya. Misal lagu di sini senang di rumah senang itu mengajarkan kepada mereka untuk tetap senang di manapun berada. Pemberian hadiah mengajarkan agar menghargai usaha dan karya orang lain.
“Sedangkan lomba naik sampan tersebut mengajarkan kepada anak – anak di pengungsian agar hidup bergotong – royong dan kompak,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh dr Iwan Setiawan yang juga konsultan kesehatan. Dia mengatakan, trauma healing kepada anak – anak korban banjir ini untuk memberikan dukungan sportif secara psikologi. Menurutnya, di daerah bencana banyak anak – anak yang cemas. Di tidak lagi bisa sekolah, tidak bisa bertemu teman – temannya. Belum lagi kesedihan rumahnya yang kebanjiran.
Oleh sebab itu tuturnya, trauma healing ini sangat penting untuk anak – anak korban bencana. Kegiatan yang diberikan juga sangat mengedukasi yang berujung pada rasa senang. Sehingga anak – anak tersebut terhindar dari kecemasan karena bencana.
“Pada masa tumbuh kembang anak. Psikologi anak memang harus diperhatikan. Karena hal itu sangat menentukan sekali. Dengan rasa senang dan rasa bahagia akan bermanfaat untuk kedewasaannya kelak,” ujar pria yang akrab disapa Iwan.
Baca juga : Melalui Yayasan Nusantara Satu Kudus, Nusron Wahid Berikan Bantuan untuk Korban Banjir
Dia mengatakan, tidak hanya anak kecil, trauma healing juga sangat bermanfaat untuk orang dewasa korban bencana. Menurutnya, para korban bencana itu tidak hanya butuh makanan dan minuman saja. Namun mereka juga butuh dikuatkan psikologinya.
“Dengan dikuatkan psikologi melalui trauma healing, para korban bencana akan kuat menatap masa depan di tengah bencana yang dialami. Sehingga terhindar dari depresi,” tutupnya.
Editor : Kholistiono