BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi Jalan Pattimura tampak deretan bangunan ruko di Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Di dalam satu ruko tersebut terlihat penuh dengan buku. Tampak ribuan buku usang tersebut tertata di rak bertingkat. Di antara rak dan buku tersebut terlihat seorang pria mengemas beberapa buku yang sudah dipesan pelanggan. Pria tersebut yakni Erik Purwanto (38) penjual buku bekas.
Seusai mengemas buku, pria yang akrab disapa Erik itu sudi berbagi cerita tentang usahanya tersebut. Dia mengatakan, usaha jual buku bacaan bekas masih sangat menguntungkan. Meski dunia digital berkembang sangat pesat, namun peminat pembaca buku tetap masih banyak. Sehingga bisnis ini tetap masih menggiurkan.
![](https://i0.wp.com/betanews.id/wp-content/uploads/2020/09/20200911_BETANEWS_RS_Toko-Buku-Bekas-1.jpg?resize=630%2C380&ssl=1)
Baca juga : Cerita Pelajar di Kudus yang Nekat Mulai Bisnis Sepatu Brand Lokal saat Pandemi
“Saya berjualan buku bacaan bekas bernama e-book-e itu sejak 2006. Sampai sekarang masih berjalan dan lancar. Pelanggan dan peminat buku bekas juga masih banyak,” ujar Erik kepada betanews.id, Jumat (11/9/2020).
Pria warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus itu menuturkan, sejak dunia digital berkembang pesat, banyak orang yang mulai meninggalkan membaca buku. Sehingga banyak usaha percetakan besar yang gulung tikar. Namun, menurutnya itu tidak begitu berefek pada usaha jual buku bacaan bekas.
Sebab, lanjutnya, meski banyak orang yang pindah ke dunia digital untuk membaca. Namun bagi mereka yang suka membaca, pasti bisa membedakan lebih nyaman mana baca buku atau baca di dunia digital. Menurutnya, bagi yang hobi baca pasti lebih pilih baca buku.
“Justru dengan banyaknya usaha percetakan yang berhenti produksi itu, buku bacaan bekas jadi barang langka. Dan tentunya buku bacaan diburu banyak orang dan kolektor,” ungkapnya.
Dia mengatakan, di tokonya itu ada sekitar 100 ribu buku bacaan bekas. Yang terdiri dari berbagai macam buku terbitan dalam dan luar negeri. Di antaranya komik, novel, majalah, kamus dan lain sebagainya.
Menurutnya, di antara buku yang dijualnya itu, komik yang paling diminati. Terutama komik Indonesia yang sudah langka. Bahkan peminat komik Indonesia itu pembelinya sekelas kolektor, harganya pun lumayan mahal.
Baca juga : Cover Lagu Menjamur di Youtube, AFE Production Ramai Job Aransemen Musik
“Saya pernah jual satu buku komik Indonesia dengan harga Rp 800 ribu. Pembelinya saat itu kolektor dari Jakarta,” ungkapnya
Dia mengatakan, selain memasarkan buku bacaan bekas itu secara konvensional di toko, ia juga memasarkannya lewat marketplace. Untuk pelanggan, selain orang Kudus juga seluruh Indonesia. “Ini saya lagi packing buku para pelanggan dari berbagai kota,” bebernya.
Editor : Kholistiono