BETANEWS.ID, KUDUS – Suara kicauan burung terdengar bersautan di teras sebuah rumah di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Di sana, tampak beberapa orang sedang melihat aneka burung yang ada di dalam sangkar. Sebagian lain ada juga yang merekam suara kicauan burung-burung tersebut. Tempat tersebut adalah toko burung milik Gori-Gori yang diklaim paling murah di Kudus.
Pemilik toko burung Zaenal Arifin (33) menuturkan, toko yang dirintis sejak lima tahun silam itu memang paling murah di Kota Kretek. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya bakul burung yang jadi pelanggannya.
“Saat ini saya punya pelanggan bakul lebih dari 20 orang. Mereka datang dari Kudus, Jepara, Demak, Purwodadi, Hingga Semarang,” ujar Gori-Gori panggilan akrabnya kepada Betanews.id, Rabu (5/8/2020).
Pria yang menamai tokonya dengan nama panggilannya itu menambahkan, di tempatnya menyediakan 20 jenis burung kicau dan agungan dengan harga yang murah. Dari burung emprit yang dijualnya Rp 2 ribu, emprit haji Rp 5 ribu, burung ceng-ceng dan kutilang Rp 10 ribu.
Baca juga: Mbah Wakiran, Perajin Sangkar Burung Kicau Legendaris dari Megawon Kudus
Selain itu ada juga burung mantenan kecil, robin gunung yang dijual Rp 15 ribu, burung klik-klik dan kapasan Rp 20 ribu, perkutut dan diku Rp 25 ribu, burung potro Rp 30 ribu, burung sikatan dan burung pare-pare Rp 35 ribu, lowbet Rp 40 ribu, dan burung punai Rp 50 ribu.
Sedangkan burung ciblek Rp 60 ribu, burung bentet, cucak rawis, burung benhur, rengganis dengan harga Rp 70 ribu, burung srigunting abu-abu Rp 80 ribu, burung peor Rp 150 ribu, dan masih banyak jenis lainnya.
“Harga tersebut untuk pembeli ecer. Kalau bakul harganya lebih murah lagi,” ungkap pria berambut gondrong tersebut.
Dia mengatakan, dari banyak jenis burung yang dijualnya, jenis burung trucuk yang paling laris. Hal itu tak terlepas dari suara kicauan burung tersebut yang masih digemari. Selain itu, perlombaan kicau burung trucuk juga masih banyak digelar.
Baca juga: Harus Inden untuk Bisa Miliki Sangkar Burung Anggungan Buatan Kinung
“Sehari saya bisa jual burung trucuk minimal 10 ekor. Itu pembeli perorangan, kalau bakul yang beli bisa ratusan ekor sehari,” jelasnya.
Menurutnya, para bakul langganannya itu sekali beli bisa 300 ekor dari berbagai jenis burung yang tersedia. Itu hanya satu bakul, kalau satu hari datang dua atau tiga bakul tinggal mengkalikan saja. Kalau dikalkulasi semua pembeli, sehari dirinya bisa jual sekitar 400 ekor burung
“Para bakul itu kalau beli burung langsung banyak. Sebab kalau beli banyak harganya bisa lebih murah. Sehingga mereka akan lebih untung dan irit di transportasi,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin