BETANEWS.ID, KUDUS – Suara tangisan balita terdengar dari Rumah Gizi Bintangku yang berada di Jl Kudus-Purwodadi, Tanjung Karang No 10, Jatimulyo, Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Seorang perempuan tampak sedang memberi arahan kepada sejumlah ibu yang sedang menggendong anaknya di sana. Dia yakni Muslimah (50), Kasi Kesga Gizi di Dinas Kesehatan Kudus.
Setelah memberi arahan, dirinya berbagi informasi kepada betanews.id tentang Rumah Gizi Bintangku. Saat ini sudah ada progres bagi balita yang mendapat pelayanan di sana. Pihaknya menggandeng puskesmas yang ada di Kudus, sehingga jika ada balita yang memiliki kebutuhan khusus, bisa diantar ke Rumah Gizi Bintangku.
Baca juga : Atasi Gizi Buruk, Rumah Gizi Bintangku Kudus Mulai Buka Hari Ini
“Jadi kami bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas di Kudus. Nantinya pihak puskesmas akan mengantarkan warga sekitar jika ada balita berkebutuhan khusus, agar segera mendapat penanganan dari sini,” ungkapnya, Rabu (22/7/2020).
Jika sudah ditangani tetapi perlu penanganan lebil lanjut, nantinya akan dirujuk ke rumah sakit. Di sana buka mulai hari Senin hingga Jumat. Hari Jumat mulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB. Sedangkan hari Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB,” terangnya.
Sedangkan untuk hari Rabu dikhususkan pada balita dengan gizi buruk, dengan didampingi oleh dokter anak, ahli gizi, psikolog dan fisioterapi. Kemudian ada batasan maksimal 15 pasien untuk hari Rabu.
Sementara itu, Arif Faiza (35), dokter spesialis anak menambahkan, dirinya di sana menganalisis penyebab gizi buruk pada anak. Hal itu memang murni karena kurang gizi atau ada permasalahan lain.
“Jika sudah ditemukan penyebabnya, kemudian kami arahkan untuk langkah-langkah yang harus dilakukan. Sehingga ada target kenaikan berat badan pada anak yang mengalami gizi buruk,” katanya.
Baca juga : Setiap Tahun, 1.500 Bayi di Kudus Dites SHK untuk Deteksi Penyakit Bawaan
Dari sejumlah pasien yang sudah diperiksa, balita gizi buruk mayoritas ada penyakit penyerta. Seperti kelainan jantung, gangguan perkembangan, gangguan menelan, gangguan global developmental delay, bayi primatur.
“Ada juga yang salah cara perawatan juga. Jadi dikarenakan perawatan yang kurang tepat, jadi bisa berpengaruh pada gizi dan perkembangan anak. Tetapi lebih banyak ada penyakit penyertanya,” tambahnya.
Editor : Kholistiono