BETANEWS.ID, SEMARANG – Laju ekonomi yang lambat pada masa pandami saat ini membuat sektor industri kecil dan menengah (IKM) ikut terdampak. Meski pemerintah telah berupaya memberi stimulan dalam pelbagai bentuk, namun mereka tetap sambat tak memiliki modal.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai memimpin Rapat Rencana Aksi Pembangkitan Ekonomi Desa di kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (19/6/2020).
Dia mengatakan, berdasarkan hasil survei , para pelaku IKM di Jateng membutuhkan tiga hal. Pertama, ingin diajari marketing. Kedua, ingin diajari menggunakan teknologi informasi terutama tentang market place agar mereka bisa berdagang online. Ketiga, ingin diajari packaging.
“Secara keseluruhan sambat-nya sama, akses modal. Maka hari ini kami temukan pakar dari Undip dan teman-teman yang akan mengeksekusi pada sektor itu. Kira-kira perbaikannya apalagi,” ungkap Ganjar.
Berdasarkan hasil pertemuan dengan para pakar, Ganjar menyebut pengelompokan sektor bisnis menjadi sangat penting. Misalnya, kelompok tani, kelompok kecil atau kelompok nelayan.
Baca juga: Sebut Pertumbuhan Ekonomi Mengerikan, Ganjar Siapkan APBD Pertolongan
“Setelah ada pengelompokan ini, mereka nanti bisa saling berbagi. Jika butuh modal, nanti apakah aksesnya akan secara individu atau kelompok,” katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini akan menjembatani dengan menyiapkan lagi proses yang lebih tinggi, baik segi regulasi maupun akses-akses yang dibutuhkan itu. Misalnya untuk akses modal, akan dilihat apakah dari APBD bisa atau tidak. Jika tidak maka akan dicarikan dari perbankan.
Selain akses modal, Ganjar mengatakan berupaya untuk mengadakan pelatihan bagi para pelaku IKM. Pemprov Jateng telah menjalin kerjasama dengan market place yang sudah unicorn agar bisa membantu para pelaku usaha di Jateng. Selain itu, dinas terkait dan perguruan tinggi juga dilibatkan.
Baca juga: Gerakan Berbasis Desa Digunakan untuk Tekan Jumlah Penularan Covid-19 di Jateng
Ganjar menambahkan, pihaknya terus menggodok formula yang tepat untuk membangkitkan ekonomi di Jawa Tengah. Selain sektor IKM, pembangkitan ekonomi desa yang rencana aksinya kini sedang dimatangkan.
“Pembangkitan ekonomi desa beberapa sudah mulai jalan sejak bulan Mei lalu. Di antaranya di sektor pertanian dalam arti luas meliputi pertanian pangan, kelautan, termasuk perkebunan, horti dan sebagainya,” katanya.
Editor: Suwoko