BETANEWS.ID, KUDUS – Puluhan foto jadul tampak memenuhi beberapa sudut di sebuah rumah peninggalan Belanda. Di bagian depan hunian berwarna kuning itu tertata rapi kursi-kursi dan sebuah meja panjang untuk memesan makanan. Rumah tersebut adalah Omah Londo. Kafe dan resto bergaya kuno yang baru saja dibuka, Sabtu (13/6/2020).
Tempatnya yang berada di tengah Kota Kudus, membuat Omah Londo bisa jadi salah satu tujuan menarik untuk menikmati hidangan sambil bercengkerama dengan teman atau keluarga. Tak hanya itu, pengunjung juga sekaligus bisa belajar sejarah lewat serangkain foto yang menggambarkan suasana nusantara tempo dulu. Kafe ini berada di Jalan Sunan Kudus No 91, Kecamatan Kota, Kudus.

Pemilik Omah Londo Hanna Levina (21) mengatakan, rumah yang digunakan sebagai restoran itu merupakan peninggalan kakeknya yang merupakan keturunan warga Belanda. Desain dan bentuk bangunannya juga masih dijaga dengan baik.
“Ide awalnya kebetulan dari saya sendiri. Bahkan segala hiasan sampai kursi dan meja saya pribadi yang persiapkan. Berhubung memang ini rumah keluarga, memang rumah lawas ya, jadi sekalian mengusung tema vintage. Semua pernak-pernik saya sesuaikan,” ungkap Hanna saat ditemui, Selasa (16/6/2020).
Baca juga: Sadis Abis, Warung Geprek Pertama di Kudus
Sambil duduk santai, mahasiswa Sastra Inggris Universitas Diponegoro (Undip) itu melanjutkan, memiliki rumah yang berada di tengah Kota Kudus, diakuinya menjadi salah satu keuntungan. Karena letaknya yang strategis, tempat usahanya itu bisa dengan mudah dijumpai oleh masyarakat, baik untuk nongkrong dan menikmati sajian menu. Utamanya para wisatawan yang sedang melancong ke Kota Kudus.
Ia mengakui, lahan kafe dan resto miliknya itu tidak sampai ke dalam rumah. Hal ini dipilih Hanna sebagai langkah untuk tetap menjaga privasi dan kenyamanan keluarga.
“Saya yakin, Omah Londo bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk makan dan minum karena tempatnya yang strategis. Sehingga pelanggan mudah menemukan dan tetap nyaman menikmati suasana Kota Kudus,” beber Hanna.
Selain tempat strategis, aneka menu yang disediakan juga ramah kantong. Pemilihan harga ini berangkat dari pengalamannya sebagai anak kos yang sering cari tempat makan nyaman dengan harga terjangkau.
“Membuka ini dari pengalaman pribadi. Gimana kafe dan resto itu nyaman untuk dikunjungi, serta harga menu yang terjangkau. Makanya, ini sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan itu. Khususnya para wisatawan atau mahasiswa kost yang memang butuh tempat semacam ini dengan low budget,” ungkap dia.
Baca juga: 35 Tahun Jadi Primadona, Kunci Sukses Jagung Bakar Paini Ada di Sambal
Untuk menunya sendiri, Hanna menyesuaikan dengan lidah orang Kudus dan menu-menu lokal lain. Di antaranya susu murni, tomyam, dan makanan berat lain seperti sup buntut. Selain itu, di Omah Londo juga ada menu andalan yang baru pertama kali ada di Kudus, yaitu bebek Peking yang disajikan dengan nasi Hainan.
“Kalau menu minuman juga dari ide saya, kalau makanan sebagian ada ide dari koki. Nah, ini ada menu spesial yang pertama kali ada di Kudus. Yaitu bebek Peking yang disajikan sama nasi Hainan. Makanan ala chinese food gitu,” papar Hanna.
Setiap harinya, Omah Londo buka mulai pukul 13.00 sampai 21.00 WIB. Sedangkan di akhir pekan buka dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB dan dilanjutkan kembali pukul 16.00 sampai 21.00 WIB.
Editor: Ahmad Muhlisin