BETANEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus akan membuka Makam Sunan Muria untuk simulasi new normal atau kenormalan baru pada 8-14 Juni 2020 mendatang. Pembukaan itu dibarengi dengan pembatasan jam kunjungan dan kapasitas peziarah yang bisa masuk ke area makam.
Sekretaris Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria (YM2SM) Nur Hudlri menjelaskan, pihaknya mengikuti arahan dari pemerintah, terutama mengenai protokol kesehatan Covid-19 yang dilaksanakan di Makam Sunan Muria.
“Peziarah yang datang harus cuci tangan dulu, setelah itu berwudu. Sebelum masuk juga tes suhu tubuh dan wajib mengenakan masker,” ungkapnya saat menerima kunjungan Plt Bupati Kudus dalam rangka persiapan kenormalan baru di Makam Sunan Muria, Selasa (2/6/2020).
Menurut Nur Hudlri, selama di dalam Makam Sunan Muria, peziarah hanya diberikan waktu selama 10 menit saja. Bilamana di dalam makam masih penuh, peziarah baru tidak boleh masuk.
“Nanti akan diatur jaraknya satu meter. Kapasitas makam 75 orang. Jadi kalau penuh menunggu di luar dulu,” jelasnya.
Baca juga: Simulasi New Normal, Makam Sunan Muria Dibuka Hanya untuk Peziarah Lokal
Tak hanya itu, jam kunjungan atau layanannya pun dibatasi. Setiap harinya, pengelola akan memberikan waktu peziarah dari pukul 05.30 hingga 21.00 WIB. Selain itu, masyarakat yang biasa meminum air gentong di pintu keluar makam, harus membawa botol sendiri. Pihaknya tidak menyediakan cangkir seperti yang biasa dilakukan.
“Ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19,” tutupnya.
Semantara itu, Plt Bupati Kudus HM Hartopo menambahkan, simulasi pembukaan Makam Sunan Muria tersebut dilakukan untuk persiapan menghadapi new normal. Saat masa simulasi, peziarah dapat mengunjungi Makam Sunan Muria kembali yang sebelumnya ditutup.
“Simulasi tersebut, untuk sementara waktu, hanya dikhususkan bagi peziarah atau wisatawan lokal,” ungkapnya.
Baca juga: Makam Sunan Muria dan Taman Sardi Akan Dibuka Sepekan untuk Simulasi
Untuk peziarah luar daerah, pihaknya punya wacana memberlakukan sistem pemesanan via daring. Dengan adanya sistem tersebut, peziarah yang datang dapat dikontrol. Selain itu, penumpukan peziarah yang berada di dalam makam bisa dikendalikan.
“Peziarah dari luar kota harus booking dulu ketika mau datang. Ini untuk mengontrol jumlah pengunjung,” tutupnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
Apakah sesudah hari raya tetap buka untuk penziarah?