BETANEWS.ID, KUDUS – Di pekarangan sebuah rumah di RT 4 RW 3, Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, tampak beberapa kolam. Di salah satu kolam terlihat seorang pria mengenakan kaus oblong hitam bertopi dan dibantu oleh rekannya sedang menyortir ikan aneka warna dan berbentuk bulat. Pria itu yakni Anis Nova (30) pemilik Ankok Farm.
Di sela aktivitasnya tersebut, pria yang akrab disapa Anis sudi berbagi kisah tentang usahanya. Dia mengatakan, Ankok Farm merupakan usaha agribisnis di bidang budi daya Ikan Mas Koki. Usahanya tersebut, dirintis pada tahun 2014, berawal dari hobi serta cari kesibukan maupun hiburan sepulang kerja di perusahaan rokok di Kudus.

“Sebenarnya, usaha budi daya Ikan Mas Koki ini sampingan. Awalnya itu, dulu setiap pulang kerja, saya bingung mau ngapain. Dari pada main gak jelas, terus saya pelihara Ikan Mas Koki. Kebetulan saya juga suka dengan ikan hias,” ujar Anis kepada Betanews.id.
Baca juga : Lebih Menjanjikan dan Tak Ada Matinya, Usman Sukses Budi Daya Lele
Dia menuturkan, pertama kali memelihara Ikan Mas Koki hanya lima ekor dengan media akuarium. Ikan Mas Koki yang dipeliharanya saat itu satu ekor betina dan empat jantan. Ternyata kata dia, tak disangkanya Ikan Mas Koki yang dipeliharanya itu bisa bertelur.
“Saat itu, ada 500 telur yang menetas. Dari situlah kemudian saya berinisiatif untuk membudidayakan Ikan Mas Koki, serta menyiapkan 10 kolam terpal sebagai media pemijahan,” bebernya.
Dari 500 ekor Ikan Mas Koki yang menetas itu tuturnya, yang mampu hidup hingga usia siap jual sekitar 400 ekor. Menurutnya, itu sudah sesuai harapannya. Kemudian ia pun mulai memasarkan ikan peliharaannya itu lewat media daring. Namun sayang, karena Ikan Mas Koki peliharaannya itu grade pasaran, jadi susah lakunya.
Menurutnya, Ikan Mas Koki yang grade pasaran di pemasaran online itu sudah banyak sekali. Jadi jarang peminatnya, karena dianggap Ikan Mas Koki recehan. Meski agak susah penjualannya, diakuinya Ikan Mas Koki peliharaannya tetap mampu terjual meski butuh waktu agak lama.
“Agak susah memang pemasarannya di media daring. Namun masih tetap laku kok. Serta sangat menguntungkan,” jelasnya.
Untuk itu, kata dia, pada tahun 2017 ia pun membeli lima indukan Ikan Mas Koki grade premium. Menurutnya, dengan indukan Ikan Mas Koki grade premium ternyata lebih menguntungkan. Karena saat indukan tersebut bertelur dan menetas, dia bisa mendapatkan semua grade Ikan Mas Koki.
“Tetasannya dari satu indukan juga lebih banyak, bisa sampai seribu ekor. Dari jumlah tersebut, biasanya 10 persennya nanti bisa jadi Ikan Mas Koki kelas kontes atau show. Sisanya jadi kelas hobis dan kelas reguler atau pasaran,” bebernya.
Dari tiga grade Ikan Mas Koki tersebut lanjutnya, dibanderol berbeda. Untuk harga Ikan Mas Koki kelas reguler, kisaran harga antara Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu per ekor. Sedangkan ikan mas koki kelas hobi berada dikisaran harga Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu per ekor.
Baca juga : Harga Sentuh Rp 5 juta per Ekor, Suyatno Bagikan Tips Sukses Ternak Ayam Kalkun
“Yang paling mahal itu Ikan Mas Koki untuk kelas kontes. Harganya mulai Rp 700 ribu hingga jutaan rupiah perekor,” ungkapnya.
Dia bersyukur, usaha sampingan yang dijalaninya kini sudah terlihat hasilnya. Dulu usaha Ikan Mas Koki yang berawal dari akuarium, kini dia punya sekitar 18 kolam beton untuk pembibitan dan pembesaran Ikan Mas Koki.
“Saya berharap, usaha saya ini makin lancar dan bisa makin besar. Karena saya punya harapan Kudus ini kelak bisa jadi pusat agribisnis ikan hias,” harap Anis yang sudah menjual Ikan Mas Koki ke seluruh daerah Nusantara.
Editor : Kholistiono