31 C
Kudus
Senin, April 28, 2025

Menengok Pembuatan Tape Kuwawur yang Melegenda dari Sukolilo

BETANEWS.ID, PATI – Asap tampak mengepul di dapur rumah milik Regi di Desa Kuwawur, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Selasa (19/5/2020), siang itu. Beberapa kali ia terlihat membuka tutup dandang untuk memastikan singkong yang ia masak sudah matang dan empuk.

Di sisi lain, seorang pria tampak menata singkong di sebuah wadah dari anyaman bambu yang digunakan untuk meniriskan. Dia adalah Miyono, adik Regi yang setiap hari ikut membantu membuat Tape Kuwawur yang legendaris itu.

Paryanti sedang membuat Tape Kuwawur di rumahnya. Foto: Titis Widjayanti.

Regi mengaku sudah dari kecil membantu orang tuanya membuat tape. Namun, ia sempat vakum untuk fokus bertani dan mulai aktif kembali membuat oleh-oleh khas desanya itu sejak 2001.

-Advertisement-

Setiap harinya, ia menjual tape singkong di Pasar Bitingan Kudus. Sedangkan sang adik akan menjualnya dengan berkeliling di sekitar Kota Kudus.

Baca juga: Tape Kuwawur, Usaha Turun Temurun yang Jadi Mata Pencaharian Warga

“Kalau sehari biasanya sekitar 50 kilogram habis. Karena selain di pasar, juga dibantu jual keliling sama adik. Kelilingnya sekitar Kota Kudus juga. Dan nggak jual ngecer. Kami langsung per kilogram. Biasanya per kilogram kami jual Rp 10 ribu,” ungkap dia.

Regi dan Miyono lantas menjelaskan dan mempraktikkan cara mengolah singkong hingga menjadi Tape Kuwawur di tempatnya. Dikatakan Regi, singkong yang telah dikupas dan dipotong langsung dicuci. Pencucian itu meliputi perendaman di ember, lalu dibilas beberapa kali dengan air bersih. Selanjutnya, singkong dimasukkan ke dandang besar untuk direbus.

“Kalau untuk lama perebusan, nggak tentu. Soalnya tergantung singkongnya. Kalau singkongnya tua, ya berarti agak lama. Kalau singkongnya yang bagus, ya cepat. Pokoknya kalau sudah agak lunak, berarti sudah matang,” katanya.

Setelah matang, lanjut Regi, singkong tersebut diangkat dan ditaruh di wadah berlubang dari anyaman bambu untuk ditiriskan. Penirisan tersebut selain untuk menghilangkan air rebusan juga untuk menunggu singkong menjadi dingin.

Baca juga: Madu Mongso Buatan Sanggar Kayun Diminati Hingga Mancanegara

Sambil menunggu singkong dingin, Regi selanjutnya menumbuk ragi dan pemanis untuk dicampurkan ke singkong hingga merata. Baru setelah itu, singkong dipindah ke keranjang bambu yang sudah diberi alas karung dan daun pisang untuk diungkep atau masuk proses fermentasi.

“Untuk raginya sendiri biasanya per 50 butir buat 50 kilogram singkong. Itu perbandingannya. Proses fermentasinya sendiri biasanya sekitar dua hari. Jadi diungkep di daun pisang di keranjang-keranjang bambu,” tutup dia.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER