31 C
Kudus
Jumat, Mei 16, 2025

Terdampak Corona, Pabrik Garam Talenta Raya Bertekad Terus Produksi

BETANEWS.ID, PATI – Sebuah truk boks tampak terpakir di depan pabrik pengolahan garam UD Talenta Raya, Sabtu (28/3/2020). Di belakang kendaraan, terlihat beberapa pegawai sedang memanggul berbagai jenis garam dalam karung yang akan dimuat di truk tersebut.

Dari beberapa pegawai yang sibuk mengangkut garam, ada seorang wanita berbaju merah sedang memberi arahan. Dialah Sasri (44), Wakil Manajer UD Talenta Raya.

Beberapa pegawai di UD Talenta Raya sedang mengerjakan salah satu tahapan produksi garam. Foto: Titis Widjayanti.

Saat ditemui, wanita berkacamata itu mengaku cukup resah sejak adanya pandemi Covid-19. Ia pantas was-was jika melihat jumlah permintaan berbagai jenis garam di tempatnya yang turun drastis.

-Advertisement-

“Sekarang permintaan lagi sepi. Namun bagaimanapun kondisinya, masih diusahakan untuk terus berproduksi,” kata Sasri optimis.

Saat ini, lanjut dia, pabrik yang terletak di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati ini mempekerjakan 40 karyawan. Sedangkan untuk konsumen tetapnya berasal dari Solo, Jogjakarta, Cilacap dan Tasikmalaya.

“Sekarang kami mengandalkan pelanggan tetap untuk memenuhi target,” bebernya.

Sasri menjelaskan, pabrik yang sudah berdiri selama 10 tahun ini memproduksi tiga jenis garam, yakni garam briket, garam grosok (kasar), dan garam halus.

“Jadi semua garam dari petani itu kami olah di sini. Kemudian dipilah-pilah untuk dijadikan garam briket, grosok, dan halus,” jelas Sasri.

Baca juga: Mesin Pengolah Garam Ciptaan Pak Simin Siap Bersaing dengan Buatan Pabrik

Ia kemudian menjelaskan, untuk proses pembuatan garam, ketiganya melalui pengolahan awal yang sama, yakni garam grosok dari petani dicuci, ditiriskan, lalu diyodisasi. Setelah yodisasi inilah, prosesnya kemudian dibedakan.

Untuk garam briket, setelah yodisasi kemudian dicetak, lalu dioven sekitar 15 menit. Setelah itu, garam didinginkan dan dikemas. Sedangkan untuk garam halus, urutannya itu yodisasi, oven, giling sampai halus, barulah kemudian pengemasan.

“Kalau grosok, ya nggak perlu kedua proses itu. Setelah diyodisasi langsung dipacking,” papar dia.

Baca juga: Jandaku, Tawarkan Aneka Produk Mebel dari Jati Belanda

Sedangkan untuk pengemasan, Sasri melanjutkan, garam halus di tempatnya ada dua kemasan, yaitu kemasan 2 kilogram dan karung 50 kilogram. Kemudian garam briket pengepakannya beradasarkan jumlah. Sedangkan garam grosok tidak ada pengemasan khusus.

“Setiap harinya, kami memproduksi garam briket sekitar 4.000 buah. Sedangkan garam halus dan grosok tidak diproduksi setiap hari. Biasanya menunggu persediaan habis dan kalau ada pesanan,” tutup Sasri.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER