31 C
Kudus
Sabtu, Juli 19, 2025

Kopi Muria Wilhelmina Aman Dinikmati Bagi Penderita Lambung

BETANEWS.ID, KUDUS – Di lantai bawah sebuah rumah di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, tampak seorang perempuan sedang mengambil biji kopi kering, yang kemudian dimasukkan ke dalam mesin roasting. Setelah sekian menit, kopi di dalam mesin roasting tersebut dituang. Seketika asap pun ikut mengepul dan aroma kopi begitu harum memanjakan hidung. Rumah tersebut yakni tempat produksi Kopi Muria Wilhelmina yang diklaim aman bagi lambung.

Proses pengemasan Kopi Muria Wilhelmina. Foto : Rabu Sipan

Hikmawati Inaya (39) Owner dari Kopi Muria Wilhelmina membenarkan, kopi produksinya itu memang aman bagi mereka yang punya riwayat penyakit lambung. Dia menuturkan, kopi memang komoditas yang mempunyai kadar asam yang tinggi. Karena itu, bagi mereka yang mempunyai riwayat sakit lambung tidak berani mengkonsumsi kopi.

“Tapi hal itu tidak berlaku untuk Kopi Muria Wilhelmina. Kopi saya itu cenderung aman dikonsumsi siapa saja. Termasuk mereka yang punya penyakit maag dan asam lambung,” ungkap perempuan yang akrab disapa Hikma kepada betanews.id.

-Advertisement-

Baca juga : Miris dengan Nasib Kopi Muria, Hikma Munculkan Brand Kopi Muria Wilhelmina

Dia mengungkapkan, punya cara khusus untuk menurunkan kadar asam dalam kandungan kopi. Menurutnya, cara yang digunakan adalah dengan menyimpan biji kopi, mininal selama tiga tahun untuk jenis Kopi Robusta dan minimal empat tahun untuk Kopi Arabica.

“Selain bisa menurunkan kadar asam. Penyimpanan itu juga bertujuan untuk menjaga kualitas rasa kopi,” ungkap Hikma sambil melanjutkan aktivitasnya.

Perempuan yang sudah dikaruniai satu anak itu menuturkan, selain aman bagi lambung, keunggulan Kopi Muria Wilhemina lainnya adalah kualitas rasa. Karena lanjutnya, Kopi Muria Wilhelmina merupakan kopi murni yang proses produksinya melalu seleksi yang ketat.

“Untuk menjaga kualitas rasa kopi dengan cita rasa tinggi, kami memang tidak sembarangan. Dari awal pemetikan sudah kami awasi. Biji kopi yang dipanen harus yang sudah merah. Saat akan diroasting juga kami sortir lagi. Jangan sampai ada biji yang ukuran dan warnanya beda. Hal itu sangat penting untuk menjaga cita rasa kopi,” jelas Hikma.

Baca juga : Asyiknya Belajar Olahan Kelor di Lokasi Wisata Edukasi Komunitas Pangan Sehat

Dia mengatakan, dengan menjaga cita rasa tersebut Kopi Muria Wilhelmina begitu diminati bagi pecinta kopi. Bahkan peminatnya tidak hanya orang Kudus saja, tapi juga lain daerah. Antara lain Jepara, Jogja, Magelang, Tuban, Kalimantan, Papua dan lain sebagainya.

Hikma melanjutkan, menjual Kopi Muria Wilhelmina dengan berbagai kemasan. Untuk kemasan fouch dibanderol Rp 18 ribu dan Rp 25 ribu per 100 gram. Menurutnya harga tersebut untuk jenis Kopi Robusta, sedangkan untuk Kopi Arabica dijual Rp 30 ribu dengan ukuran yang sama.

“Selain menjual dalam kemasan fouch, kami juga menjual Kopi Muria Wilhelmina dengan kemasan kardus dan gelas. Dari berbagai kemasan itu kami bisa menjual lebih seribu pak sebulan,” ujarnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER