SEPUTAR KUDUS-Hobi yang satu ini memang sangat mahal. Bagaimana tidak, di sebuah show
room yang terletak di Jalan Kudus Pati, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae,
Kabupaten Kudus itu, Saifullah (43) memampang sekitar 70 motor antik berbagai
merek, yang bernilai miliaran rupiah. Selain sebagai hobi, dirinya menjadikan
kegemarannya itu sebagai ladang bisnis.
Saifullah telah mengoleksi motor antik sejak tahun 1988. Berbagai merek
motor terkenal ia koleksi di show room yang juga dilengkapi bengkel perawatan.
Di antaranya, BMW, BSA, Sun Beam, Royal Envielet, Honda, Yamaha, dan bermacam
merek lainnya.
motor terkenal ia koleksi di show room yang juga dilengkapi bengkel perawatan.
Di antaranya, BMW, BSA, Sun Beam, Royal Envielet, Honda, Yamaha, dan bermacam
merek lainnya.
“Koleksi motor tua yang saya miliki ini, keluaran tahun 1930 hingga
tahun 1970,” ujar Sifullah, saat ditemui di show room miliknya, Rabu (4/1)
kemarin.
tahun 1970,” ujar Sifullah, saat ditemui di show room miliknya, Rabu (4/1)
kemarin.
Menurut Saifullah, koleksi terbanyak adalah motor dengan merek BMW dan
BSA. Dia mendapatkan motor tersebut, dari kolektor yang ada di Jawa, di
antaranya, Surabaya, Semarang, Jakarta dan lainnya. Selain di Jawa, dia juga
mendapatkan motor-motor antik lainnya di Sumatera.
BSA. Dia mendapatkan motor tersebut, dari kolektor yang ada di Jawa, di
antaranya, Surabaya, Semarang, Jakarta dan lainnya. Selain di Jawa, dia juga
mendapatkan motor-motor antik lainnya di Sumatera.
Motor-motor antik koleksinya itu, menurut Saifullah, masih terjaga
keaslian komponen dan bagian-bagian motor lainnya, termasuk mesin dan
chasisnya. Untuk menjaga dan merawat puluhan motor tersebut, dia mempekerjakan
empat orang karyawan, yang setiap hari memanasi mesin motor, dan
membersihkannya.
keaslian komponen dan bagian-bagian motor lainnya, termasuk mesin dan
chasisnya. Untuk menjaga dan merawat puluhan motor tersebut, dia mempekerjakan
empat orang karyawan, yang setiap hari memanasi mesin motor, dan
membersihkannya.
“Ada beberapa motor lain yang sparepartnya sudah saya ganti. Itu
karena, ada beberapa motor yang saya dapatkan dalam kondisi rongsokan. Kami
merangkai kembali rongsokan motor tua itu, dan menambahkan sparepart yang telah
hilang, dengan membuat komponen sendiri, di bengkel yang saya miliki,”
ujar pria berkacamata tersebut. (Suwoko)
karena, ada beberapa motor yang saya dapatkan dalam kondisi rongsokan. Kami
merangkai kembali rongsokan motor tua itu, dan menambahkan sparepart yang telah
hilang, dengan membuat komponen sendiri, di bengkel yang saya miliki,”
ujar pria berkacamata tersebut. (Suwoko)