BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa anak kecil terlihat sedang menanti seorang pria membuat es puter di sebuah kedai, Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Saat menerima es jadul itu, mereka tampak segera menyantapnya di tempat tau sambil jalan pulang.
Kedai milik orang tua Sigit (23) itu memang jadi jujugan banyak orang karena menjual es yang sudah jarang ditemui. Selain dijual di kedai yang berada di depan rumahnya, es puter itu juga dijajakan secara keliling.

Menurut Sigit, usaha itu sudah dirintis ayahnya sejak 1990. Setiap harinya, sang ayah dan kakaknya lah yang berjualan keliling. Sedangkan dia menunggu di kedai. Proses pembuatan es puter biasanya dimulai dari habis subuh hingga pukul 9.00.
Baca juga: Es Dawet Kliwon Manis di Jati Kudus Ini Harganya Cuma Rp5 Ribu
Rasanya yang ditawarkan juga beragam mulai dari cokelat, durian, stroberi, dan kelapa muda. Sedangkan isian es puter yakni sagu mutiara dan potongan roti tawar. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp5 ribu untuk cup ukuran kecil dan Rp10 ribu untuk cup ukuran besar. Dalam satu cup atau gelas biasanya berisi enam skop es krim.
“Biasanya kalau weekend habis satu boks es krim. Pendapatannya sekitar Rp600 ribu. Sedangkan, kalau sepi atau hari-hari biasa kurang dari itu,” ujarnya saat ditemui, Senin (04/12/2023).
Baca juga: Info Seger-seger Kudus, Es Campur Sumbere Urep Pak Dhe Jamboel Wajib Dicoba
Sigit menuturkan, biasanya sehari memproduksi hingga tiga boks es krim. Dua untuk dijual keliling dan sisanya dijual di kedai. Es Puter Pak Wit juga menerima pesanan untuk acara-acara seperti pernikahan dan hajatan-hajatan. Ia mengungkapkan, bulan lalu menerima banyak pesanan untuk acara nikahan. Bahkan, pelanggannya tidak hanya dari desanya saja namun, hingga luar desa.
“Kedai Es Puter Pak Wit buka setiap hari mulai pukul 10.00-20.00 kalau hari biasa. Sedangkan, untuk weekend buka pagi sampai sore sudah habis,” tuturnya.
Editor: Ahmad Muhlisin