BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan bonsai terpajang rapi di kawasan Balai Jagong, Kudus, dalam acara rangkaian acara Pameran Nasional Bonsai Kudus 2025. Berbagai jenis bonsai terpampang jelas dan menarik perhatian juri dalam memberikan penilaian.
Sebanyak 555 bonsai peserta yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan ada peserta yang datang dari Kalimantan. Menariknya, harga bonsai yang diikutkan lomba tersebut berkisar antara Rp5 juta hingga hampir mencapai Rp1 miliar.
Baca Juga: Komisi D DPRD Kudus Dorong Layanan Kesehatan RSUD Jadi yang Terdepan
Ketua Panitia Pameran Nasional Bonsai Kudus 2025, Yohan Hadi Pras mengatakan, standarisasi bonsai bisa dikatakan bagus, dinilai dari kriteria gaya, teknik, dan keindahan sesuai pakem bonsai. Menurutnya, bonsai juga memiliki banyak gaya mulai dari formal, informal, hingga gaya bunjin.
āSecara teori, bonsai ada pakemnya. Tapi dari pakem itulah seniman bonsai mengembangkan kreativitas dan keindahan bonsai yang akan dibuat,ā ungkapnya.
Penjurian dilakukan pada 22 Oktober, dilanjutkan evaluasi hasil pada 23 Oktober sebelum pengumuman dan penancapan bendera pemenang. Setelah itu, peserta mendapat bimbingan langsung dari dewan juri PPBI Pusat.
Menariknya, sebagian bonsai yang ikut serta memiliki nilai fantastis. Sehingga kegiatan itu diharapkan sebagai wadah mengembangkan kreativitas anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Kudus.
Baca Juga: Tujuh Bulan Roboh, Atap SD 2 Purwosari Akhirnya Diperbaiki
āAda bonsai jenis santigi dari Rembang yang harganya hingga hampir Rp1 miliar. Pemiliknya bahkan membuka harga Rp800 juta,ā kata Yohan.
Harga bonsai sendiri bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung jenis, usia, dan keunikan bentuknya. Ia berharap, adanya acara ini sebagai pemicu semangat bagi pecinta bonsai dan ruang untuk menampilkan hasil karya yang dibuat oleh pebonsai di Indonesia.
Editor: Haikal Rosyada

