31 C
Kudus
Kamis, September 11, 2025

Bangkitkan Lahan Tidur, Petani Soco Sukses Tanam Kembang Kol 2,3 Kilogram

BETANEWS.ID, KUDUS – Lautan kembang kol terhampar di sebuah lahan pertanian Dukuh Suwatu Desa Soco, Kecamatan Dawe, Kudus. Lahan yang sebelumnya tak produktif itu, kini disulap menjadi lahan produktif hingga mampu swasembada pangan. 

Di luas lahan sekitar 7.000 meter persegi, ribuan tanaman kembang kol tumbuh dengan subur tanpa pupuk kimia. Branding tanaman organik menjadi alasan utama karena diterapkannya pertanian terintergrasi di KK Farm tersebut.

Baca Juga: Wisata Menyenangkan di Kudus, Anak Bisa Beri Pakan Hingga Susu untuk Kambing

-Advertisement-

Pemilik lahan, Abdul Rouf mengatakan, sebelumnya lahan tersebut merupakan lahan tidur yang kini disulap menjadi lahan produktif. Di mana sebagian besar tanaman adalah kembang kol yang menjadi prioritas utama.

“Pemilihan kembang kol ini alasannya karena memang di Kudus masih jarang tanaman ini. Selain itu potensi untuk menanam kembang kol juga tinggi, dari segi pasar mudah diperjualbelikan dan untuk perawatan juga tidak terlalu sulit,” bebernya. 

Setidaknya ada tiga petak untuk tanaman kembang kol di sana. Per petaknya ditanami 1.000 bibit dengan hasil panen mencapai bobot terbesar 2,3 kilogram.

“Kalau untuk rata-rata hasilnya 1,5 kilogram, tapi kemarin ada yang sampai 2 kilogram lebih. Sehingga ini sangat bagus untuk berkelanjutan,” tuturnya.

Untuk harga, kata pria yang akrab disapa Dul, per kilogramnya dipatok dengan harga Rp20 ribu. Menurutnya, pemasaran untuk tanaman tersebut sangat bagus dan banyak diminati banyak masyarakat.

Petani atau pengelola tanaman KK Farm, Syakur menambahkan, tak hanya kembang kol di sana juga ada tanaman lainnya seperti cabai, terong, selada merah, selada putih, azola, seledri, dan masih banyak lagi. Ia mengaku, lahan di sana mulai dikembangkan menjadi lahan produktif sejak 6 bulan lalu.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Sisa-Sisa Era Kolonial di Kabupaten Pati

“Alhamdulillah untuk penjualannya mudah, malah banyak masyarakat yang berdatangan langsung ke sini. Bahkan mereka kita perbolehkan untuk memetik sendiri sesuai dengan pilihan mereka,” ungkapnya.

Tak hanya dari masyarakat Desa Soco, warga daerah lain juga datang kesana untuk membeli berbagai macam tanaman yang tersedia di sana. Hal itu dilakukan karena tempat itu menjanjikan tanaman organik tanpa ada campuran kimia sama sekali.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER