BETANEWS.ID, JEPARA – Bertempat di Balai Desa Lebak, Kecamatan Pakis Aji, Bupati Jepara, Witiarso Utomo, beserta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Jepara kembali mengadakan Program Bupati Ngantor di Desa untuk ke delapan kalinya pada Selasa, (3/6/2025).
Sebagaimana diketahui, Kecamatan Pakis Aji yang secara administratif terdiri dari delapan desa, memiliki beberapa potensi menonjol yaitu sentra wisata. Salah satu desanya, yaitu Desa Plajan yang menjadi satu-satunya desa wisata berkembang di Kabupaten Jepara.
Baca Juga: Mandalika Lembu, Sapi Kurban Prabowo dengan Berat 1,5 Ton Siap Disembelih di Jepara
Desa yang masyarakatnya multi agama tersebut memiliki beberapa potensi wisata, seperti Goa Sakti, Wisata Akar Seribu, Museum Gong Perdamaian Dunia, dan wisata rintisan yaitu pasar payung. Namun kini, wisata tersebut tidak seramai dulu karena kondisinya tidak terawat.
Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengatakan dari hasil serap aspirasi selama kurang lebih dua jam dengan masyarakat dan perangkat desa di seluruh Kecamatan Pakis Aji, disepakati bahwa akan membentuk paket wisata. Desa yang akan menjadi ikon wisata Kecamatan Pakis Aji yaitu Desa Plajan.
“Kecamatan Pakis Aji ini punya beberapa potensi wisata ya. Beberapa desa tadi berebut untuk menjadi wisata utama. Tapi tadi kita sudah bersepakat, (desa) Plajan akan menjadi wisata utama dengan berbagai ikonnya,” katanya.
Dengan dijadikannya Plajan sebagai ikon wisata Kecamatan Pakis Aji, diharapkan mampu mengaktifkan kembali beberapa ikon wisata di desa tersebut.
Selain itu, dengan adanya paket wisata ia berharap nantinya mampu mengembangkan sektor potensi lain di Kecamatan Pakis Aji, utamanya UMKM.
“Pakis Aji ini juga banyak wisata-wisata rintisan, yang harapannya ketika wisata di Desa Plajan bisa berkembang, nanti bisa turun ke desa-desa yang lain, yang endingnya bisa juga mengembangkan UMKM di Desa Bulungan,” tambahnya.
Baca Juga: Jemaah Haji Jepara yang Meninggal di Mekkah Ternyata Menderita Gagal Ginjal
Untuk mendukung upaya terbentuknya paket wisata tersebut, ia mengatakan sudah meminta kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara untuk mengeluarkan surat edaran kepada setiap sekolah.
Surat edaran tersebut berisi himbauan kepada pihak sekolah agar melaksanakan kegiatan study tour di dalam kota. Upaya tersebut menurutnya juga sekaligus bertujuan untuk mengenalkan sosial budaya di Kabupaten Jepara kepada generasi muda.
Editor: Haikal Rosyada