31 C
Kudus
Kamis, Juni 12, 2025

Hanya Ada Satu, SLB di Jepara Diusulkan Ditambah 

BETANEWS.ID, JEPARA – Kebutuhan fasilitas pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Jepara diusulkan ditambah. Sebab saat ini, SLB di Jepara hanya ada satu yaitu di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan. 

Sekretaris Sahabat Difabel (Sadifa) Jepara, Aswin Helmi Arditianto mengatakan SLB yang ada saat ini tidak mampu menjangkau kebutuhan fasilitas pendidikan bagi anak-anak difabel di seluruh Kabupaten Jepara. Terutama yang bertempat tinggal di desa terpencil. 

Baca Juga: DKKP Jepara Terjunkan Puluhan Anggota Pantau Pemotongan Hewan Kurban Selama Empat Hari  

-Advertisement-

Dalam beberapa kasus, banyak anak difabel di Jepara akhirnya tidak sekolah sama sekali karena tidak ada alternatif pendidikan inklusi yang dekat dengan tempat tinggal mereka. 

“SLB Jepara hanya ada satu, orang tua merasa kasihan karena mengantar anaknya ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh. Apalagi ketika musim hujan, kasihan yang tidak punya mobil,” katanya pada Senin (9/6/2025).

Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara agar membangun SLB tambahan di wilayah utara dan timur Jepara. 

Di wilayah Utara misalnya, diusulkan pendirian SLB di Kecamatan Kembang atau Bangsri, agar bisa melayani kebutuhan ABK yang berada di Kecamatan Kembang, Bangsri, Keling, dan Donorojo. 

Saat ini, anak-anak di wilayah tersebut harus menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk sampai ke SLB Senenan. 

“Minimal dibuatkan SLB di daerah utara ya, biar teman-teman berkebutuhan khusus juga tidak terkendala jarak. Apalagi sistem sekolah ABK itu ditemani orang tua, jadi orang tua yang bekerja juga susah,” ujarnya. 

Selain wilayah utara, wilayah timur dan selatan Jepara juga sangat membutuhkan kehadiran SLB. Jika dibuatkan SLB di wilayah tersebut akan menampung ABK di Kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Mayong, dan Welahan.

Sementara itu, SLB di Desa Senenan diharapkan tetap bisa difungsikan untuk melayani wilayah sekitar seperti Kecamatan Jepara, Tahunan, Kedung, Batealit, dan Pakisaji. 

Ia berharap, Pemkab Jepara bisa memberi perhatian serius terhadap kondisi pendidikan anak difabel di Jepara. 

Sebab, dengan adanya pembagian zonasi SLB, akan membuat distribusi fasilitas pendidikan anak difabel menjadi lebih merata dan proporsional. 

“Dari teman-teman berkebutuhan khusus hanya lima puluh persen yang bisa mengakses pendidikan,” ungkapnya. 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jepara, Witiarso Utomo menyebut, pihaknya telah berdiskusi dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah terkait usulan kebutuhan SLB di Jepara. 

Baca Juga: Selama Lima Bulan, Target Investasi Jepara Baru Terealisasi 29,69 Persen

Ia mengaku, perlu pendekatan secara intensif dengan Pemerintah Provinsi agar apa yang menjadi kebutuhan dari teman-teman berkebutuhan khusus bisa terealisasikan.

“Kita sudah berdiskusi dengan provinsi untuk mengajukan SLB di Jepara plus SMA/SMK di Jepara. Harus perbanyak komunikasi karena memang ranahnya di provinsi,” katanya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER