31 C
Kudus
Selasa, Mei 13, 2025

Tinjau Aksi Bergizi MA NU Banat, Wabup Bellinda Gencarkan Pencegahan Stunting

BETANEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus menggencarkan pencegahan stunting. Gerakan cegah stunting melalui Aksi Bergizi seperti di MA NU Banat Kudus, menjadi salah satu contohnya.

Dalam kegiatan itu, siswi secara bersama-sama mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk mencegah penyakit anemia. Di mana hal itu sebagai salah satu pencegahan stunting yang dilakukan sejak dini.

Baca Juga: Wabup Bellinda Minta Semua Pihak Jaga Kebersihan

-Advertisement-

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton, mengajak seluruh remaja putri di sekolah untuk disiplin mengonsumsi tablet tambah darah sebagai langkah awal mencegah anemia dan stunting.

“Anemia ini sangat sering dialami oleh remaja putri yang sedang menstruasi. Karena itu, kita tekankan pentingnya minum tablet tambah darah, seminggu sekali, dan wajib dikonsumsi setiap hari ketika menstruasi,” kata Belinda saat meninjau pengawasan kegiatan Aksi Bergizi di MA NU Banat, Kamis (8/5/2025).

Ia menekankan bahwa pencegahan stunting tidak hanya dilakukan di masa kehamilan, melainkan harus dimulai sejak dini. Sebab menurutnya, faktor penyebab stunting ada banyak, termasuk adanya penyakit anemia yang sering diderita oleh perempuan.

“Mencegah stunting dilakukan sejak dini, sejak remaja, jadi tidak hanya mencegah saat mengandung. Saat remaja pencegahan dilakukan dengan meminum tablet tambah darah. Kita sediakan bagi seluruh sekolah di Kabupaten Kudus untuk mencegah anemia,” ungkapnya.

Pihaknya meminta kepada semua guru, baik SMP hingga SMA di Kudus untuk berperan aktif dalam mendampingi dan mamastikan siswi benar-benar mengkonsumsi tablet tersebut. 

“Tablet sudah dibagikan ke SMP dan SMA. Tinggal pengawasan dari para guru, jangan hanya dibagikan, tapi pastikan diminum secara rutin di masing-masing sekolah,” katanya.

Belinda juga menyebut peran aktif masyarakat dan tenaga kesehatan sangat penting dalam menyukseskan berbagai program pencegahan stunting. Selain TTD, pemerintah juga memberikan makanan tambahan bergizi, susu, telur, hingga pendampingan pola asuh melalui program CSR berbagai pihak.

“Kadang ibu-ibu bekerja hanya tahu anaknya kenyang, tapi tidak paham soal gizi yang dimakan. Ini yang kita edukasi. Sekarang masyarakat mulai sadar pentingnya gizi seimbang,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi menuturkan, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 

Pravelensi angka stunting di Kudus 2023, capaiannya sudah 15,7 persen dari target 19 persen. Untuk 2024 karena belum dirilis secara resmi, ia memprediksi di angka 14 persen.

Baca Juga: Sebulan Jelang Iduladha, Harga Hewan Kurban di Kudus Mulai Merangkak Naik, Segini Nominalnya

“Jumlah kasus menurun dari 2.700 di 2023 menjadi 2.300-an di akhir 2024. Upaya pencegahan sudah dilakukan oleh Pemkab, termasuk aksi bergizi ini dalam memberikan pemahaman kepada anak remaja,” tuturnya.

Pemberian tablet tambah darah itu, lanjutnya, sangat berpengaruh karena dapat mencegah anemia. Anemia pada remaja bisa beresiko pada perkembangan dan pertumbuhan janin yang kurang baik. Sehingga ketika janin itu lahir bisa stunting.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER