BETANEWS.ID, KUDUS – Sungai Serut di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, dibersihkan secara bersama dari berbagai unsur, Kamis (29/5/2025). Aksi ini digagas oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Mijen bersama berbagai elemen masyarakat, menyusul kondisi sungai yang dangkal, menyempit, dan dipenuhi sampah sehingga kerap menyebabkan banjir.
Setidaknya sekitar 500 orang yang terdiri dari relawan lintas organisasi, Pemdes Mijen, Pemdes Kaliwungu, Banser, Ansor, RT/RW, serta masyarakat turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka membersihkan sampah dan lumpur yang menumpuk di sepanjang aliran sungai sejauh tiga kilometer, mulai dari wilayah utara hingga Jembatan Beki.
Baca Juga: Dispertan Kudus Gelar Pelatihan Juleha Hewan Kurban
Ketua panitia pelaksana bersih-bersih sungai, sekaligus PRM Desa Mijen, Abdul Mukhlis, mengatakan aksi ini lahir dari keprihatinannya atas kondisi Sungai Serut yang semakin parah. Selain pendangkalan, sungai juga terdapat banyak sampah hingga kerap mengakibatkan banjir.
“Warga kurang peduli, banyak yang masih membuang sampah ke sungai. Bahkan ketika hujan sebentar saja, air langsung meluap karena sungai sangat dangkal,” ujarnya usai kegiatan.
Mukhlis berharap kegiatan ini menjadi momentum bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga mengusulkan agar dilakukan pengerukan sungai setiap dua tahun sekali untuk mencegah pendangkalan sungai.
Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, menyebut banjir parah terakhir terjadi beberapa waktu lalu dan merendam hampir seluruh wilayah Desa Mijen, bahkan air sempat mencapai ketinggian satu meter.
“Penyebabnya karena aliran sungai yang menyempit dan dangkal, ditambah banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan. Hari ini kita bersihkan di tujuh titik dengan bantuan alat berat berupa long arm dan satu unit PC 870 yang dipinjam dari PUPR Kudus,” jelasnya.
Selain upaya pembersihan, kata Satria, pihaknya telah mengusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk dilakukan normalisasi. Dengan harapan, pendangkalan yang terjadi hingga sering mengakibatkan banjir bisa teratasi dengan baik.
Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengapresiasi atas kolaborasi masyarakat dan lintas organisasi masyarakat (ormas) dalam kegiatan itu. Pihaknya menegaskan, Pemkab Kudus hadir untuk mengatasi permasalahan dan mitigasi bencana di Kota Kretek.
“Pemerintah hadir dan siap membantu. Alat berat bisa dipinjam untuk kegiatan seperti ini. Kita sudah beberapa kali membersihkan sungai dan akan terus dilanjutkan sampai tuntas,” ujar Sam’ani.
Baca Juga: Tambang Galian C di Kudus Makan Korban, Satu Meninggal dan Satu Luka-luka
Terkait banyaknya bangunan liar di bantaran sungai, dia menyebut, bisa diselesaikan melalui pendekatan kekeluargaan antarwilayah. Menurutnya, bantaran sungai juga sangat penting untuk aliran air lancar.
“Jangan sampai bantaran sungai makin menyempit, yang ujung-ujungnya bisa menyebabkan banjir,” tuturnya.
Editor: Haikal Rosyada