BETANEWS.ID, KUDUS – Permintaan boneka unta untuk souvenir haji di Kudus, tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, permintaan menurun drastis hingga 60 persen.
Seperti yang dialami oleh Barokah Toys. Home industri yang berada di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus itu terlihat lenggang tak seperti tahun lalu yang disibukan dengan aktivitas produksi.
Baca Juga: Terima Dua Aduan Penahanan Ijazah Karyawan di Kudus, Disnaker: ‘Itu Pelanggaran HAM
Owner Barokah Toys, Kusnan menyampaikan, permintaan souvenir boneka di musim haji tahun ini mengalami penurunan tajam. Jika biasanya mereka bisa memproduksi hingga 10.000 hingga belasan ribu souvenir, kini hanya menerima sebagian kecil dari jumlah tersebut.
“Di musim haji tahun ini, dari Januari hingga April kita hanya menerima permintaan sekitar 2.000-4.000 pcs pesanan. Tentu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana pesanan bisa sampai belasan ribu pcs,” katanya saat ditemui di tempat produksinya, Selasa (29/4/2025).
Dia yang mulai berkecimpung dalam produksi souvenir boneka pada 2011 silam, mengaku, ada banyak faktor yang mempengaruhi lesunya permintaan souvenir boneka unta di musim haji tahun ini. Salah satunya karena dampak keuangan yang saat ini tidak stabil.
“Belum tahu juga (faktornya), mungkin tahun lalu karena ada pemilu. Kemudian adanya kebijakan baru, penyuplai bahan, dan daya beli turun, itu dapat berpengaruh juga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kurang lebih dari 4.000 pcs pesanan boneka unta, dipesan biro dari berbagai daerah. Mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, hingga paling banyak adalah Sumatra.
“Biasanya untuk pesanan berdatangan mulai lima bulan sebelum jemaah berangkat. Kali ini baru beberapa hari baru ada PO (pre order). Ini tetap ada produksi untuk layani pesanan, tapi untuk display toko,” jelasnya.
Souvenir tersebut dijual mulai harga Rp5.000 hingga Rp40.000 per buah, tergantung jenis dan tingkat kerumitan. Tak hanya boneka unta, di sana juga sediakan beberapa jenis souvenir, seperti bantal karakter custom dipatok dengan harga Rp25 ribu hingga ratusan ribu.
Baca Juga: 35 Bumdes di Kudus Sudah Mampu Sumbang PADes
“Untuk proses produksi, kami menggunakan bahan seperti yelvo, velboa, rasfur, hingga nilek, dengan isi silicon dan melalui tahap cutting, bordir, hingga finishing,” ungkapnya.
Ke depan, lanjut Kusnan, akan memperkuat pemasaran di pasar online. Diharapkan, agar produknya dikenal lebih kuat hingga mancanegara.
Editor: Haikal Rosyada