BETANEWS.ID, KUDUS – Duka tengah menyelimuti keluarga anak buah kapal (ABK) Khayu Mutiara Purwati, warga Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Khayu menjadi salah satu korban meninggal dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Muchlisa.
Baca Juga: Koper Calhaj Kudus akan Diberangkatkan Akhir Pekan Ini
Lokasinya di perairan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/5/2025).
Berdasarkan informasi yang beredar di berbagai media, insiden kapal tenggelam setelah mengalami kerusakan teknis bagian baling-baling (propeller) yang berujung kebocoran lambung.
Kapal perlahan miring hingga berujung tenggelam. Insiden tersebut menenggelamkan 23 penumpang dan 18 kru kapal.
Perempuan lulusan SMK Wisuda Karya Kudus itu diketahui sebagai salah satu kru kapal yang sedang menempuh pelayaran dari Balikpapan menuju Penajam saat insiden terjadi.
Salah satu anggota keluarga korban, Istain membenarkan bahwa kabar duka korban dalam insiden tersebut sudah ditemukan dalam keadaan meninggal. “Iya Mas,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui aplikasi pengirim pesan, Rabu (7/5/2025).
Ia mengestimasikan, korban dan keluarga yang sebelumnya menyusul setelah adanya kabar kecelakaan itu, akan kembali tiba di Kabupaten Kudus pada Kamis (8/5/2025) besok. “Rencananya besok mas,” katanya.
Ia menyebut, keluarga korban dalam hal ini orang tuanya mendapatkan informasi kecelakaan pada Senin (5/5/2025) pukul 17.00 WIB. Mendapat kabar tersebut, keluarga kemudian bertolak dari Kudus menuju lokasi kejadian.
“Ibu, bapak, adik, dan pakdenya langsung berangkat Senin malam pukul 23.00 WIB menuju Yogyakarta untuk penerbangan ke Balikpapan yang difasilitasi oleh perusahaan,” jelasnya.
Baca Juga: Ribut Warga Ikut Meriahkan Sepak Bola Api di Desa Kawak Jepara
Ia menjelaskan, sosok Khayu merupakan pribadi yang ceria, humble, sopan, serta memiliki banyak teman. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pihaknya pun kaget mendapat kabar atas kecelakaan yang terjadi.
“Kaget, waktu liburan kemarin telponan biasa. Kemarin (sebelum kecelakaan) di WA mamanya pukul 1 siang masih membalas masih bekerja. Lalu jam 5 ada kabar seperti itu dari perusahaan,” ujarnya.
Editor: Haikal Rosyada
