BETANEWS.ID, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris angkat suara terkait aksin Wabup Bellinda yang mengecek Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun simpang Tujuh, Jum’at (25/4/2025). Aksi tersebut sebelumnya viral di media sosial Tiktok dan mendapatkan berbagai respon dari netizen.
Sam’ani menyampaikan, bahwa aksi wabupnya tersebut bukan untuk melarang warga untuk berjualan. Namun sebagai wakil pemimpin daerah Kabupaten Kudus, yang bersangkutan hanya ingin lebih memprioritaskan warganya.
Baca Juga: Anak Punk Kudus Gagahi Siswi SMP dan Sebarkan Rekaman Video dengan Korban
“Kami hanya ingin memprioritaskan warga Kudus yang berjualan di sekitaran Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus,” ujar Sam’ani.
Menurutnya, sebagai pemimpin Kabupaten Kudus tak ada salahnya apabila lebih memperhatikan warganya. Tapi, hal itu juga bukan berarti mengusir pedagang dari luar Kudus.
“Kalau memang sudah lama di sini (Kudus), mbok berKTP Kudus saja. Biar ikut berkontribusi juga untuk Kabupaten Kudus,” tandasnya.
Ditegaskan apakah akan ada penggusuran, Sam’ani menjawab tegas tidak ada. Apabila ada penggusuran, tentu sudah dilakukan sejak lama.
“Tidak ada penggusuran. Kita punya hati, tetap boleh berjualan, hanya penertiban saja,” ungkapnya.
Baca Juga: Lantai GOR Kudus Bakal Direnovasi, Telan Anggaran Rp 1,3 M
Terkait waktu penertiban, tuturnya, sudah mulai dilakukan. Dalam waktu sepekan ini akan dilakukan sosialisasi, termasuk juga tentang kebersihan PKL.
“Termasuk ini, saya ingin dari PKL.itu wajib pakai celemek dan sarung tangan plastik saat menyajikan dagangan. Hal itu untuk kebersihan. Saya ingin pedagang menjaga kebersihan agar pelanggan juga sehat,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada
