31 C
Kudus
Minggu, April 20, 2025

Terdapat 6 Kasus DBD, Pemdes Rendeng Kudus Ambil Langkah Pencegahan

BETANEWS.ID, KUDUS – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merebak di Kabupaten Kudus. Kondisi lingkungan dan cuaca diduga menjadi penyebab utama adanya kasus tersebut. 

Sebelumnya, Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus mencatat 221 orang terpapar DBD. Pasien di rumah sakit tersebut tak hanya berasal dari warga Kudus, melainkan juga dari daerah lainnya, seperti Demak dan Jepara. 

Baca Juga: Bisa Tanpa Agunan, Target Penyaluran KUR Bank Jateng Kudus Tahun 2025 Sebesar Rp12 M

-Advertisement-

Salah satu desa yang saat ini sedang konsen dalam penanganan kasus DBD adalah Desa Rendeng, Kecamatan Kota/Kabupaten Kudus. Selama empat bulan di tahun 2025 ini ada sebanyak 6 kasus, termasuk bayi di bawah lima tahun (balita).

Bidan Desa Rendeng, Miftakhatun Ni’mah menyampaikan, kasus DBD di sana mulai terindikasi mulai awal bulan 2025. Iapun merinci, bulan Januari ada satu kasus, Maret dua kasus, di pertengahan April ini ada tiga kasus. Sebanyak enam kasus tersebut satu di antaranya adalah balita berusia 5 tahun.

“Ada sebanyak enam kasus, mulai usia 5 tahun sampai 35 tahun. Tapi untuk bulan April ini rata-rata yang kena anak-anak,” bebernya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (16/4/2025).

Pihak desa melalui puskesmas mengupayakan agar kasus di Desa Rendeng tidak menyebar secara luas. Langkah antisipatif yang dijalankan, petugas melakukan kunjungan ke rumah dan mengedukasi untuk menjalankan PSN, serta pemberian abate.

“Selain itu juga meninjau kondisi tetangga sekitar 100 meter dari rumah yang terkena DB, apakah ada yg demam atau tidak. Alhamdulillah sekarang sudah sehat dan tidak ada yang meninggal,” ujarnya.

Sementara, Kepala Desa (Kades) Rendeng, Muhammad Yusuf menambahkan, pihaknya saat ini tengah fokus untuk melakukan penanganan kasus dengan PSN. Pihaknya juga menyarankan untuk setiap ketua RT diminta mengajukan permohonan abate.

“Dalam kasus DBD di Desa Rendeng merupakan endemi, yang setiap tahunnya selalu ada. Yang dilaporkan ke saya dengan diagnosa resmi, baru ada dua kasus,” bebernya saat ditemui di kantor Balai Desa Rendeng, Selasa (15/4/2025) petang.

Baca Juga: Warga Kudus Melek Invetasi, Punya Saldo Tabungan Emas Senilai Rp136 M

Beberapa titik saat ini juga disemprot fogging untuk memberikan kenyamanan bagi warga. Lantaran menurutnya, ketika tidak ada fogging warga masih merasa was-was. Terdekat, Yusuf akan melakukan PSN secara serentak.

“Fogging ini untuk memberi rasa nyaman masyarakat, karena kami juga sudah punya alatnya,” imbuhnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER