31 C
Kudus
Jumat, Mei 16, 2025

Soal Ulat di Menu MBG, SPPG Jepang Pakis: ‘Tidak ada Dokumentasi’

BETANEWS.ID, KUDUS – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jepang Pakis Kabupaten Kudus angkat bicara soal keluhan adanya ulat di menu makan bergizi gratis (MBG) di SMA 1 Kudus.

Kepala SPPG Jepang Pakis Kabupaten Kudus, Febria Suryaningrum menyampaikan, bahwa adanya keluhan terkait ulat di sayur tumis kacang, laporannya tak terdokumentasikan. Sehingga pihaknya tidak langsung percaya 100 persen, dengan keluhan yang disampaikan kepadanya.

Baca Juga: Kinerja KONI Kudus Jadi Sorotan Komisi D DPRD, Ketua: ‘Perlu Dievaluasi’

-Advertisement-

Mengingat sekolah lainnya, tidak ada temuan seperti yang sampaikan. Sebab, dia sudah tanya kepada guru-guru di sejumlah sekolah yang menjadi sasaran MBG SPPG Jepang Pakis masih aman-aman saja.

“Sebenarnya keluhan ulat di sayur kacang yang disampaikan tidak ada dokumentasi ke saya, sebagai bukti. Ke depannya saya sudah sampaikan, jika ada seperti itu mohon didokumentasikan biar saya ambil kotaknya ke sekolah,” terangnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (23/4/2025).

Termasuk, kata Febri, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, juga sudah datang untuk ambil sampel sayuran yang dipakai. Apakah masih terdapat kandungan pestisida atau tidaknya, ternyata memang masih aman.

Sebagai langkah konkret agar tidak ada keluhan serupa, dia akan mengganti sayur kacang panjang tersebut dengan sayuran lainnya. Selain itu menu ayam teriaki yang sebelumnya juga menjadi keluhan juga bakal diganti dengan jenis masakan lain, agar lebih optimal dan pengawasan lebih mudah.

“Ayam sebenarnya tidak basi, soalnya sudah dicicipi dan aman saja. Mungkin berubah, waktu tunggu dari porsi jam makanan atau bagaimana. Kedepannya akan dikoreksi biar tidak menunggu lama,” jelasnya.

Baca Juga: Bakal Jatuh Tempo, Rosiyani Akan Gunakan Uang BLT Cukai untuk Bayar Pajak Motor

Termasuk juga, akan lebih meningkatkan kualitas bahan baku yang dikirimkan oleh supplier, baik sayur, lauk, buah, dan sebagainya. Apabila supplier tak mampu mengirim bahan baku juga bakal digantikan dengan yang lain.

“Kami mengimbau kepada dapur agar mengusahakan selalu higinis dan terjaga. Supplier juga bisa menyediakan lebih fresh, selama ini sudah fresh karena kami tidak menyimpan bahan baku di gudang,” imbuhnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER