31 C
Kudus
Rabu, Mei 21, 2025

Mulai Tergerus, KEK Kudus Gelar Workshop Musik Keroncong

BETANEWS.ID, KUDUS – Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Kudus terus berinovasi dalam menggencarkan program pengembangan sub sektor musik, khususnya musik keroncong. Apalagi, musik keroncong adalah warisan budaya (heritage) yang saat ini mulai tergerus.

Untuk merawat geliat keroncong, saat ini KEK Kudus menggelar Workshop musik keroncong dengan menghadirkan pegiat keroncong, sekaligus dosen seni musik Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Abdul Rachman. Adapun pesertanya dari lintas generasi, mulai mahasiswa, pegiat musik, penyanyi lawasan, hingga penggemar keroncong.

Baca Juga: Triwulan Pertama 2025, Bea Cukai Kudus Bukukan Penerimaan Negara Sebesar Rp10,9 T

-Advertisement-

Ketua KEK Kudus, Valerie Yudistira Pramudya, menyampaikan, kegiatan workshop musik keroncong merupakan bagian dari program yang sudah dirancang sejak tahun lalu dan selaras dengan visi misi Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif.

“Program ini sudah kita desain tahun lalu. Kebetulan Bupati juga punya program Ekraf, alhamdulillah seperti nyambung. Harapannya, sektor musik paling basic kita ambil di keroncong karena keroncong ini heritage atau warisan budaya dan sekarang mulai tergerus,” kata Valerie di sela kegiatan, Sabtu (26/4/2025).

Melalui workshop ini, Valerie berharap masyarakat, khususnya kaum milenial dan Gen Z, bisa lebih teredukasi dan tertarik pada musik keroncong. Ia bahkan mendorong agar musik keroncong nantinya bisa rutin tampil di coffee shop maupun food court di Kudus, dengan berkolaborasi bersama sub sektor lainnya.

“Ke depan, kita ingin skenario ini berlanjut melalui MGMP Seni. Tadi juga ada kasak-kusuk untuk program ‘Keroncong Go to School’ atau ‘Go to Campus’. Kami butuh dukungan dari berbagai pihak untuk membesarkan sub sektor musik di Kudus,” ungkapnya.

Sebab menurut dia, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mempunyai program, seperti program pembelajaran, kurikulum. Sehingga pihaknya ingin mendorong melalui jalur itu, dan membuat ekosistem keroncong di dunia pendidikan.

Valeri menuturkan, Ekraf Kudus akan kembali menggelar pameran atau festival Ekraf melibatkan 17 sub sektor, di antaranya seperti kuliner, musik, seni pertunjukan, fashion, hingga perfilman atau teater. Rencananya, agenda tersebut akan digelar di pertengahan tahun 2025 ini.

“Konsepnya tetap sama, kita mengunggulkan 17 sub sektor yang ada di Kudus, tapi memprioritaskan tiga sampai lima sub sektor yang memang sudah mulai kuat di masyarakat, seperti kuliner, seni pertunjukan, dan fasyen,” ujarnya.

Dengan adanya festival Ekraf, lanjut Valeri, tentu diharapkan akan berdampak pada perekonomian Kudus. Peran masing-masing sub sektor dapat mengangkat ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah, menambahkan bahwa pada festival keroncong tahun 2023 lalu, ada empat kelompok yang berpartisipasi dalam lomba, meskipun di Kudus sendiri ada sekitar 10 kelompok keroncong aktif.

“Potensinya sebenarnya besar. Banyak anak muda yang ikut, apresiatif sekali. Kudus ternyata punya keroncong anak muda,” tuturnya.

Ia berharap, setelah workshop ini, ada tindak lanjut berupa latihan rutin dan komitmen untuk menghidupkan kembali musik keroncong yang kini mulai jarang ditampilkan. Salah satu kelompok keroncong, Disket Band juga akan digandeng untuk menghidupkan semangat pelestarian musik tradisi ini.

Baca Juga: SD Kekurangan Siswa Bakal Digabung, Komisi D DPRD Kudus Sepakat Tapi Beri Catatan Ini

Festival keroncong dijadwalkan kembali digelar tahun ini sebagai bagian dari upaya memacu semangat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan keroncong. 

“Dulu kita punya banyak kegiatan keroncong yang ditampilkan di berbagai acara, sekarang semakin hilang. Kami ingin musik ini kembali hidup,” imbuhnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER