BETANEWS.ID, KUDUS – Petani Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mayoritas menanam padi ketan pada masa tanam (MT) pertama tahun 2025. Namun, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) meyakini bahwa banyak dari petani tersebut bakal beralih menanam padi konsumsi pada MT kedua ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo mengatakan, bahwa keyakiannya bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, di MT pertama lalu harga gabah panen ketan merosot tajam.
Baca Juga: Hadiri Penilaian Lomba Desa, Bupati Sam’ani Titip Dua Pesan
“Sehingga banyak petani di Kecamatan Undaan merugi. Oleh karena itu, di MT kedua ini akan ada banyak dari mereka yang beralih menanam padi konsumsi,” ujar Didik.
Apalagi, lanjutnya, harga gabah panen padi konsumsi saat ini cukup stabil setelah ada program dari Presiden Prabowo Subianto agar Bulog menyerap gabah petani. Menurutnya, harga gabah ketan di MT petama di bawah Rp4 ribu per kilogram.
“Harga tersebut tentu berbanding terbalik dengan harga gabah padi konsumsi yang rata-rata Rp6,5 ribu per kilogram di Bulog,” bebernya.
Dengan kenyataan tersebut, ungkap Didik, petani di Kecamatan Undaan tentu akan beralih menanam padi konsumsi. Mungkin tidak langsung semunya, tapi ia memprediksi separuhnya.
“Dari luas lahan sekira 5 ribu hektare lahan yang di MT pertama di tanami padi ketan, di MT kedua setidaknya separuhnya akan kembali ditanami padi konsumsi,” sebutnya.
Baca Juga: JHK-IPHI Akan Gelar Pendalaman Manasik Haji untuk Calhaj Kudus, Catat Tanggalnya
Ketika separuh lahan di Kecamatan Undaan kembali ditanami padi konsumsi, kata Didik, maka potensi Kabupaten Kudus untuk swasembada beras cukup beras. Apalagi di kecamatan paling selatan Kota Kretek selama ini jadi sentra pertanian.
“Insyallah ketahanan pangan atau swasembafa beras akan lebih meningkat. Kami tetap ingin berkontribusi terkait dengan ketahanan pangan, terutama di Kabupaten Kudus,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada