31 C
Kudus
Senin, Maret 24, 2025

Stok Gas Melon di Muria Raya Aman hingga Lebaran, Pertamina Imbau Warga Jangan Panik

BETANEWS.ID, KUDUS – PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok gas bersubsidi di eks-Keresidenan Pati, termasuk Kabupaten Kudus aman selama Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah dan DIY, Taufiq Kurniawan, menyampaikan, beberapa waktu lalu Muria Raya digoyang isu paling kencang perihal pasokan elpijinya. Padahal sebenarnya pasokannya normal, bahkan Sabtu dan Minggu pihaknya masih menyalurkan gas elpiji bersubsidi secara ekstra dan tidak libur. 

“Pasokan elpiji bersubsidi untuk Muria Raya normal. Stok selama Ramadan sampai Lebaran dipastikan aman,” ujar Taufiq saat sidak pangkalan gas di Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Rabu (5/3/2025).

-Advertisement-

Baca juga: Disdag Kudus Ajukan Tambahan Kuota Gas Elpiji untuk Ramadan

Taufiq merinci, Kabupaten Demak mendapatkan 39.000 tabung per hari, Kudus 33.500 tabung, Jepara 38.200 tabung, Pati 42.700 tabung, Grobogan 39.375 tabung, Blora 26.000 tabung, dan Rembang 24.400 tabung.

Dia menuturkan, suplai tersebut sangat normal dan cenderung berlebih. Sebab sejak pemberlakuan pembelian gas bersubsidi harus di pangkalan awal Februari lalu, pihaknya sudah melakukan antisipasi.

“Makanya kita tambah fakultatif di situ. Jadi secara peredaran gas elpiji 3 kilogram di Muria Raya ini berlebih,” bebernya.

Oleh sebab itu, Taufik pun mengimbau kepada masyarakat untuk membeli gas bersubsidi di pangkalan gas resmi terdekat, supaya bisa mendapatkan harga gas sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp18 ribu.

Baca juga: Pemkab Kudus Pastikan Stok Gas Elpiji 3 Kg Aman 

“Serta mendapatkan stok yang pasti melimpah dan takarannya juga pas. Bisa ditimbang dan bisa ditukar di tempat pangkalan gas tersebut. Lain halnya ketika membeli di tempat lain, kami tidak bisa menjamin. Sebab itu bukan rantai pasok resmi dari Pertamina,” sebutnya.

Dia menyampaikan, fungsi pangkalan ini sama dengan SPBU di BBM, yakni melayani konsumen tingkat akhir dan harus mengutamakan konsumen individu yang berhak, yaitu UMKM, nelayan sasaran, petani sasaran, dan terakhir dari rumah tangga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER