BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa hari terakhir warga Kabupaten Kudus agak kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram di pangkalan. Kalaupun ada harganya melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp18 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti menegaskan, tak ada kelangkaan gas elpiji di Kota Kretek, sebab selama ini tak ada pengurangan pasokan.
“Pasokan gas di Kudus aman. Kita tak ada pengurangan kuota atau sebagainya,” ujar Revli kepada Betanews.id di ruang kerjanya, belum lama ini.
Baca juga: Kuota Elpiji 3 Kg Kota Kretek Tahun Ini Turun Jadi 29.520 Metrik Ton
Meski begitu, Revli mengaku, beberapa hari lalu sempat ada keterlambatan distribusi gas bersubsidi. Hal itu dikarenakan kapal pengangkut mengalami keterlambatan bersandar.
“Sebenarnya pasokan gas elpiji 3 kilogram kita itu sudah aman. Hanya ada keterlambatan distribusi,” bebernya.
Revli juga menyampaikan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Kudus untuk tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, gas bersubsidi tersebut diperuntukkan warga miskin.
“Sebaiknya teman-teman ASN di Pemkab Kudus tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram,” imbaunya.
Disinggung terkait sanksi bagi ASN yang tetap memakai gas bersubsidi, Revli menuturkan, karena sifatnya adalah imbauan jadi tak ada sanksi. Namun, diharapkan ada kesadaran dari teman-teman ASN untuk memakai gas yang nonsubsidi saja.
Baca juga: Pertamina Awasi Distribusi Gas Melon di Jateng-DIY, Ini Temuannya
“Tak ada sanksinya, tetapi harapannya imbauan tersebut bisa dilakukan semua ASN di Pemkab Kudus,” harap Revli.
Sebagai informasi, imbauan larangan ASN Pemkab Kudus menggunakan gas elpiji 3 kilogram ini tindak lanjut imbauan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 500.2.1/196 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno pada 4 Februari 2025.
Editor: Ahmad Muhlisin