BETANEWS.ID, PATI – Rencana penggabungan atau regrouping sekolah dasar (SD) negeri di Kabupaten Pati ditargetkan sudah bisa terlaksana pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang. Menurut Bupati Pati, Sudewo, penggabungan SDN ini akan dilakukan terhadap sekolah yang jumlah siswanya kurang dari 120 orang.
Regrouping tersebut, kata Sudewo, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Pati. Nantinya, akan ada skala prioritas dalam penggabungan sekolah ini. Misalkan saja, dalam satu desa ada dua SD, tapi yang berjalan optimal hanya satu, maka bisa dilakukan penggabungan. Saat ini pihaknya masih melakukan pemetaan sekolah mana saja yang akan diregrouping.
“Nanti kita koordinasikan dengan kepala desa dan para camat. Nanti di desa tersebut, mana sekolah yang kita pertahankan mana yang tidak. Nanti kita lihat,” ujar Sudewo saat buka bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (18/3/2025).
Baca juga: Sudewo Tunggu Kontribusi PGRI Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di Pati
Terkait dengan pendidikan, dirinya juga mengimbau kepada orang tua, agar tidak memberikan kelonggaran kepada anak-anak mereka dalam penggunaan handphone.
“Kemudian tidak melibatkan anak-anak untuk bekerja, meskipun keadaan perekonomian yang sulit. Tugas anak-anak hanya satu, yaitu belajar,” ungkapnya.
Bupati menyebut, kualitas pendidikan di Kabupaten Pati, dari sisi akademik akan diukur dengan kondisi saat ini. Artinya, seberapa jauh anak-anak SMP diterima di SMA favorit, kemudian SD masuk ke SMP favorit. Kemudian prestasi akademik dari masing-masing SD maupun SMP.
“Dari Kementerian Pendidikan, saat ini ada ukuran untuk mengukur dan menilai, bahwa sekolah itu berkualitas, anak itu berkualitas, punya prestasi. Itu namanya tes prestasi akademik. Jadi meskipun itu namanya bukan Ebtanas seperti beberapa tahun lalu, tapi sekarang ini namanya prestasi akademik,” ungkapnya.
Baca juga: Sudewo Ibaratkan Infrastruktur Jalan di Pati Bak Orang Sakit Kritis
Katanya, itulah nantinya yang bisa menjadi instrumen mengukur prestasi akademik. Nantinya, ia pun akan melihat sejauh mana perkembangannya.
Dirinya juga menyebut, nantinya sangat dimungkinkan tidak ada sistem zonasi lagi, sehingga siswa bebas memilih sekolah lanjutan yang berkualitas.
“Saya punya keinginan semua sekolah di Pati, baik SD, SMP maupun SMA di wilayah Pati, di mana saja berada, prestasinya harus unggul,” ucapnya.
Untuk itu, Sudewo akan membuat standar tata kelola pembelajaran di sekolah untuk mewujudkan sekolahan yang berprestasi. “Kurikulum yang kami pakai kurikulum unggulan,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin