BETANEWS.ID, KUDUS – Goodang Snack & Craft Indonesia di tepi Jalan Lingkar Utara, Desa Panjang, Kecamatan Bae, menjadi pusat penampungan dan distribusi produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM, terutama Kabupaten Kudus.
Di bulan suci Ramadan, tempat itu kebanjiran pesanan paket parsel khusus lebaran. Tak hanya Kabupaten Kudus, peminat juga datang dari berbagai daerah seperti Bandung dan Jakarta.
Baca Juga: Penjual Minyakita Tak Sesuai Spesifikasi Berpotensi Kena Kasus Hukum
Koordinator Goodang Snack, Rubiyanti, menjelaskan gudang ini awalnya hanya bertujuan untuk membantu UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas. Namun, karena tingginya antusiasme, mereka mulai mengembangkan konsep lebih jauh, termasuk menyediakan paket parsel khusus Lebaran.
“Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda. Tidak hanya menampung produk UMKM, tetapi juga membantu mereka dengan pembayaran di muka, bukan sistem konsinyasi. Asalkan sesuai dengan standar dan SOP yang telah ditetapkan, produk langsung kami beli cash,” bebernya.
Saat ini, setidaknya ada 67 pelaku UMKM yang tergabung dalam Goodang Snack & Craft Indonesia. Sebagian besar dari Kudus, dengan beberapa berasal dari Pati. Produk yang tersedia cukup beragam, mulai dari cookies, kue kering, brown chip, makaroni kering, hingga teh kulit nanas.
“Biasanya dalam satu pelaku UMKM, rata-rata terdapat lebih memproduksi lima jenis produk,” ungkapnya.
Meskipun belum dibuka secara resmi, sistem pemasaran by order yang mereka terapkan terbukti efektif. Hingga hari ke-13 Ramadan, mereka telah menerima pesanan sekitar 300 paket dengan harga bervariasi antara Rp70 ribu hingga Rp400 ribu.
“Pesanan datang dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha yang ingin berbagi untuk santunan anak yatim, hingga perusahaan yang membagikan parsel kepada relasi kantor,” jelasnya.
Selain makanan dan minuman, Goodang Snack juga berinovasi dengan menambahkan unsur ekonomi kreatif dalam kemasan parselnya. Mereka menggunakan keranjang enceng gondok sebagai wadah, mendukung pemberdayaan pengrajin lokal.
Baca Juga: 50 Persen Aduan Warga Kudus di Wadul K1 dan K2 Diklaim Sudah Ditangani
Rubiyanti menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekedar mencari keuntungan cepat, melainkan sebagai bentuk pendampingan UMKM dalam jangka panjang. Saat ini, mereka masih dalam tahap pengenalan pasar sambil terus mengkurasi produk yang masuk.
“Kami ingin memastikan produk yang masuk benar-benar berkualitas, sehingga tidak mengecewakan konsumen. Kami optimis dalam enam bulan ke depan, Goodang Snack bisa semakin berkembang dan membawa lebih banyak UMKM ke pasar yang lebih luas,” tuturnya.
Editor: Haikal Rosyada