BETANEWS.ID, PATI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, saat ini sedang melakukan pemetaan dan pendataan terkait dengan rencana penggabungan atau regrouping sejumlah sekolah dasar negeri (SDN).
Andrik Sulaksono, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati mengatakan, bahwa untuk penggabungan SD saat ini masih proses menyiapkan payung hukum.
Baca Juga: Pemkab Pati Sediakan 16 Bus untuk Mudik Gratis Bagi Perantau di Jakarta
“Dasar hukumnya saat ini masih proses, jadi kita belum bisa menyampaikan secara langsung. Ke sekda juga masih proses terkait dasar hukumnya,” ujar Andrik melalui WhatsApp.
Namun ia menyebut, untuk peraturan daerahnya sudah ada terkait penggabungan sekolah itu. Yakni, Perda Nomor 6 Tahun 2018.
Kemudian, untuk tekni rencana penggabungan SD, ia menyebut sudah mengirimkan surat ke koordinator wilayah (korwil), untuk mendata setiap SD.
“Kita minta untuk masing-masing korwil untuk mendata setiap SD. Berapa jumlah siswanya maupun jumlah gurunya, ” ungkapnya.
Termasuk katanya, mengenai jarak tempuh. Karena hal itu menurutnya menjadi salah satu faktor penting sebagai pertimbangan, apakah nantinya sekolah tersebut akan digabungkan atau tidak.
“Nanti kita komunikasikan dan kita sosialisasikan dengan pemerintah desa, kecamatan , wilayah, maupun wali murid. Jika nanti sudah clear semua, nanti baru diterbitkan SK yang ditandatangani oleh Pak Bupati, ” imbuhnya.
Selanjutnya ia menyampaikan, bahwa terkait dengan minimal jumlah siswa yang masuk kriteria untuk digabungkan adalah minimal 120 siswa. Namun, hal tersebut tetap mempertimbangkan jarak tempuh.
Baca Juga: Penggabungan SD di Pati Ditargetkan Sudah Berjalan pada Tahun Ajaran Baru 2025/2026
Ia pun menyebut, kalau sebenarnya sudah ada sekolah yang meminta untuk di regrouping. Namun, untuk data sekolah, ia mengaku belum tahu detailnya.
Nantinya untuk proses regrouping ini, ditargetkan pada tahun ajaran baru sudah berjalan. Yakni, ditargetkan pada Juni mendatang penggabungan sekolah sudah dimulai.
Editor: Haikal Rosyada
