BETANEWS.ID, KUDUS – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) terus berkomitmen dalam mendukung aksi pelestarian lingkungan khususnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pada 2018, BLDF membangun Pusat Pengolahan Organik (PPO) di Djarum OASIS Kretek Factory di Kabupaten Kudus.
PPO kini bisa mengolah 50 ton sampah sehari untuk dijadikan pupuk. sampah organik itu berasal dari 370 mitra yang terdiri dari rumah makan, pasar tradisional, masyarakat desa, hotel, korporasi dan sektor lainnya yang berdomisili di Kabupaten Kudus.
Untuk meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap pentingnya pemilahan sampah di Kabupaten Kudus, maka pada 2022 dibentuk gerakan generasi muda berbasis digital “Kudus ASIK (Apik Resik)”.
Baca juga: Turut Tangani Sampah di Kudus, PT Djarum Akan Beri 7 Mesin Insinerator ke Desa
Director of Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara, mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk sinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Linkungan Hidup (PKPLH) yang turut diejawantahkan ke dalam rencana aksi daerah.
“Melalui gerakan digital Kudus ASIK diharapkan menjadi motivasi masyarakat Kudus khususnya generasi muda untuk dapat berpartisipasi dalam memilah sampah demi menjaga lingkungannya tetap bersih. Kami berharap keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk memilah sampah bisa menjadi bagian dari keseharian,” ujar Mutiara Diah Asmara, Rabu (26/2/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, sangat mengapresiasi program Kudus ASIK. Menurutnya, gerakan tersebut merupakan langkah nyata dalam mewujudkan Kota Kretek yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Optimalisasi pengelolaan sampah menjadi fokus utama kami, dan hal ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak, sehingga dapat terus berkembang dan memberikan manfaat besar. Kudus ASIK dapat menjadi motor penggerak dalam mendorong kesadaran warga, yang mana program ini juga sejalan dengan grand design pengelolaan sampah berkelanjutan di kabupaten kami,” ujar Revlisianto.
Baca juga: Berdayakan Petani Patiayam, Djarum Foundation Tanam 26 Ribu Bibit Mangga
Influencer Kudus ASIK, Isman Ridhwansah, mengungkapkan, masyarakat Kudus saat ini sudah semakin sadar akan pentingnya memilah sampah. Oleh karenanya, konten edukasi mengenai pengelolaan sampah harus dirancang lebih kreatif.
“Tujuannya tentu agar diminati dan terpenting adalah agar memudahkan masyarakat dalam memahami isu tersebut,” katanya.
Diskusi yang diisi oleh Deputy Program Manager Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Redi J. Prasetyo ini juga merupakan sesi yang mengedepankan pencapaian para mitra sekaligus pemberian apresiasi atas komitmen mereka dalam memilah sampah di Kabupaten Kudus.
“Kami berharap mitra yang terlibat akan terus bertambah sehingga timbulan sampah organik di Kabupaten Kudus bisa terolah dengan baik,” ungkap Redi.
Dalam kegiatan yang kali ini sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, BLDF mengadakan diskusi dengan tema “Kudus ASIK menuju Kudus Ciamik”, kegiatan ini juga diisi oleh lokakarya untuk mitra bank sampah guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menciptakan solusi inovatif dan menghasilkan produk kreatif bernilai dari limbah yang dapat didaur ulang yang difasilitasi Ikbal Alexander, pendiri Kertabumi Recycling Center.
Editor: Ahmad Muhlisin