BETANEWS.ID, KUDUS – Kepala Desa Undaan Tengah, Dedy Arisanto, menilai langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dalam menangani longsoran tanggul di wilayahnya masih lamban. Hingga saat ini, menurutnya, belum ada bantuan atau dukungan dari Pemkab. Padahal, kondisi tanggul kritis dan membutuhkan penanganan secara cepat.
“Kolaborasi antara BBWS Pemali Juwana dan pemerintah desa saat ini sudah berjalan baik. Nah, yang belum saat ini peran serta dari Pemkab Kudus, sementara tanggul di Kecamatan Undaan ini sangat vital karena merupakan lumbung pangan di Kudus,” tegas Dedy, Rabu (5/2/2025).
Dedy menjelaskan, penanganan perbaikan tanggul dilakukan dengan metode pemasangan bambu sebagai penguat kaki tanggul. Dalam proses ini, sekitar 600 batang bambu dibutuhkan di satu titik sleding yang ada di tanggul Desa Undaan Tengah gang 11.
Baca juga: Perbaikan 3 Titik Tanggul Sleding di Undaan Dikebut, Target Rampung Minggu Ini
“400 batang bambu dari desa dan 200 batang dari BBWS. Sedangkan dua titik lainnya itu di gang 15 Undaan Tengah dan tanggul di Desa Undaan Kidul juga perlu bantuan bambu untuk penanganan. Ini yang kami harap bisa dibantu oleh Pemkab Kudus,” ungkapnya.
Dedy juga mengkritik lambannya respons Dinas PUPR Kudus dalam menangani permasalahan ini. Meski tahu jika tanggul Sungai Wulan merupakan kewenangan dari BBWS Pemali Juwana, tapi dia menilai akan lebih bagus apabila dilakukan secara bersama.
“Dari BBWS sudah berkoordinasi dengan PUPR, tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Padahal ini menyangkut kemanusiaan. Jika tanggul jebol, dampaknya bisa sangat besar, mulai dari kerugian harta benda hingga ancaman nyawa,” katanya.
Ia berharap Pj Bupati Kudus, DPRD Kudus, serta anggota DPRD Provinsi dari dapil Kudus, Pati, dan Jepara bisa lebih peduli terhadap kondisi tanggul di Sungai Wulan, terutama di bagian Kecamatan Undaan.
Baca juga: Rawan Jebol, Masan Minta Tanggul Sleding di Undaan Segera Diperbaiki
Staf Teknik BBWS Pemali Juwana, Agus Yanto menambahkan, longsoran atau sleding terjadi diakibatkan karena struktur tanah yang labil serta perubahan permukaan air yang mendadak. Saat debit air tinggi, tanah tetap stabil, tapi ketika air surut, bagian tanggul tertarik hingga akhirnya longsor.
Saat ini, kata dia, ada tiga titik sleding yang terjadi, dua di tanggul Desa Undaan Tengah, tepatnya di Gang 11 dan 15, sepanjang 100 meter, dengan lebar 2-3 meter. Kemudian satunya lagi berada di Gang 3, Undaan Kidul, dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar sekitar 2-3 meter.
“Jadi saat ini longsoran tanggul sudah mulai kita tangani. Target rampung nantinya di minggu ini,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin