31 C
Kudus
Selasa, Maret 18, 2025

Gerakan Pangan Murah, Upaya Pemkab Kudus Kendalikan Inflasi dan Stabilkan Harga

BETANEWS.ID, KUDUS – Gerakan Pangan Murah kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus di halaman Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Jumat (14/2/2025). Program tersebut sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok serta mengendalikan inflasi daerah. 

Program ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan kebutuhan pangan berkualitas yang harganya lebih terjangkau.

Masyarakat antre membeli bahan pokok di Kantor Dispertan Kudus. Foto: Rabu Sipan

Penjabat (PJ) Bupati Kudus, Herda Helmijaya, menegaskan, Gerakan Pangan Murah merupakan bagian dari program Presiden Prabowo, yang bertujuan menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan pasar.

-Advertisement-

Baca juga: Pastikan Menunya Bergizi, Pj Bupati Kudus Tinjau Pelaksanaan MBG di Mejobo

“Yang paling penting dalam kegiatan ini adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan masyarakat. Kita ingin harga tetap stabil, sesuai dengan harapan produsen maupun konsumen,” ujar Herda.

Dalam kegiatan ini, harga pangan yang ditawarkan lebih murah dibandingkan harga pasar, dengan selisih sekitar Rp1.500 hingga Rp2.000. Produk yang dijual meliputi beras, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya.

Herda juga meminta dinas terkait untuk mengevaluasi kemungkinan meningkatkan frekuensi Gerakan Pangan Murah menjadi dua kali dalam sebulan, terutama menjelang Ramadan.

“Saya sudah minta ke Pak Kepala Dinas, kalau bisa ditingkatkan jadi dua minggu sekali. Namun, kita juga harus mempertimbangkan kesinambungan pasokan agar tidak mengganggu pedagang lainnya,” tambahnya.

Menjelang Ramadan, Pemkab Kudus juga berencana menggelar pasar murah tambahan pada dua pekan sebelum bulan suci tiba guna mengantisipasi lonjakan harga.

Pantauandi lapangan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Sebelum pukul 10.00, berbagai komoditas seperti beras, gula, dan minyak goreng telah habis terjual. Bahkan, beras yang disediakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 1,5 ton dan SPAP 2 ton juga ludes dalam waktu singkat.

Baca juga: Kudus Jadi Role Model Implementasi 6 Program Prioritas Kemendikdasmen

Salah satu warga, Hartati, mengaku senang dengan adanya pasar murah karena harga lebih terjangkau dibanding pasar tradisional. 

“Saya beli beras, gula, dan makanan rakyat seperti serabi jadul. Harganya lebih murah dibanding di warung atau pasar,” kata warga Dersalam, Kudus ini.

Meskipun harus mengantre cukup lama, dia tetap antusias karena harga bahan pokoknya lebih murah dan sangat membantu, terutama menjelang Ramadan. 

“Antrenya lumayan panjang, tapi tidak masalah karena selisih harganya cukup terasa. Semoga kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan,” ujarnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER