BETANEWS.ID, KUDUS – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengecek langsung normalisasi Sungai Wulan yang berada di Dukuh Goleng, Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2025).
Adanya normalisasi dipastikan dapat mengurangi bencana banjir yang ada di Provinsi Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara.
Baca Juga: Dituding Lamban Tangani Tanggul Sleding, Dinas PUPR Kudus: ‘Itu Opini Tak Bijak’
Ia menegaskan upaya pencegahan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. Sehingga permasalahan bencana banjir dapat ditanggulangi lebih awal.
“Kami bersama-sama, baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah, merupakan satu kesatuan dalam mengatasi permasalahan ini,” bebernya.
Ia mengungkapkan bahwa banjir di Jawa Tengah, khususnya di Grobogan, Demak, dan Kudus, menjadi masalah tahunan akibat tingginya curah hujan dan kondisi sungai yang mengalami pendangkalan. Oleh karena itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan sejak dini.
“Untuk periode 2024-2026, kita akan fokus pada normalisasi sungai, peninggian tanggul, serta pengerukan sedimentasi. Ini yang terus kita lakukan agar dapat mencegah terjadinya banjir,” katanya.
Nana menuturkan, penyebab utama pendangkalan sungai, salah satunya adalah alih fungsi lahan di kawasan Pegunungan Kendeng. Perubahan hutan menjadi lahan perkebunan menyebabkan meningkatnya sedimentasi yang mengalir ke sungai saat hujan deras, yang akhirnya mengakibatkan luapan air ke pemukiman.
“Kita sudah melakukan langkah-langkah untuk mengembalikan fungsi hutan, termasuk penanaman kembali di beberapa titik. Ini penting untuk memperbaiki saluran arus sungai,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, Nana berharap kejadian banjir di tahun-tahun mendatang bisa berkurang secara signifikan. “Kami berharap dengan kolaborasi antara BBWS pusat, Pemprov Jateng, dan Pemkab, dampak banjir dapat ditekan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Fikri Abdurahman menambahkan, saat ini progres pengerukan atau normalisasi Sungai Wulan baru mencapai 4 persen dari total pengerjaan. Menurutnya, normalisasi sungai itu meliputi wilayah Kabupaten Kudus, Demak, dan sebagian Jepara.
“Progres normalisasi sungai sudah 4 persen dari total pengerjaan. Panjangnya sekitar 30 kilometer, terutama di Kudus dan Demak, sementara di Jepara hanya mencakup dua desa,” terangnya.
Baca Juga: Warga Kudus Masih Kesulitan Dapatkan Gas Elpiji, Sampai Rela Antre Berjam-Jam
Fikri menjelaskan normalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung air. Sebelumnya, daya tampung hanya sekitar 700m³/detik, namun setelah normalisasi, kapasitas akan ditingkatkan menjadi 1.300m³/detik. Meski demikian, proyek ini tidak melibatkan pelebaran sungai karena tanggul tetap dipertahankan.
“Kita tidak melakukan pelebaran, karena tanggul masih tetap. Yang kita lakukan adalah menambah kapasitas di dalam sungai dengan pengerukan sedimentasi yang sudah menumpuk,” jelasnya.
Editor: Haikal Rosyada