BETANEWS.ID, KUDUS – Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton tak melewati Jembatan Tanggulangin ketika ke Kudus sepulang dari pelantikan di Istana Kepresidenan. Sebab, Bellinda lebih memilih melalui Kabupaten Grobogan.
Bellinda menyampaikan, keputusan pulang melalui Kabupaten Grobogan karena ikut arahan dari orang tua. Menurut kata orang tua, kalau pulang pertama kali agar jangan melalui Tanggulangin.
“Sebetulnya antisipasi saja sih, buat jaga-jaga. Toh tidak rugi juga lewat Kabupaten Grobogan,” ujar Bellinda kepada awak media di Pendopo Kudus, Jum’at (21/2/2025).
Baca juga: Pulang Kudus dari Pelantikan, Bellinda Naiki Mobil Mewah Mercedes-AMG G 63
Selain itu, kata Bellinda, lewat jalur Grobogan sekalian ngecek keadaan jalan di wilayah Kecamatan Undaan. Dengan bercanda, ia pun mengatakan jalan yang dilaluinya bagus.
“Baguslah pokoknya, banyak lubangnya. Seru pokoknya lewat Undaan. Nanti benerin ya,” beber Bellinda.
Jalan Raya Kudus-Purwodadi termasuk sepanjang Kecamatan Undaan memang rusak cukup parah. Ruas jalan tersebut merupakan kewenangannya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Koordinator Lapangan DPU BMCK (Bina Marga Cipta Karya) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Budi Utomo mengungkapkan, setidaknya ada sekitar 200 titik jalan yang mengalami kerusakan. Rusaknya ruas jalan tersebut disebabkan adanya curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan air menggenangi jalan dan tak bisa secara lancar mengalir dengan baik.
“Karena gorong-gorong yang sudah kita buat dulu, sekarang sudah ditutup warga. Sehingga air yang menggenangi jalan saat ada hujan deras tak bisa mengalir dengan lancar. Akibatnya ya, jalan cepat rusak karena tergerus terus menerus,” ujarnya.
Baca juga: Fenomena Ucapan Selamat Pakai Pohon, Begini Tanggapan Pemkab Kudus
Pihaknya pun mengaku, perawatan yang dilakukan itu, jauh sebelum adanya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Kudus pada Februari ini.
“Setelah kita lakukan penambalan hingga saat ini, kerusakan yang belum tertangani tinggal 50 persen. Untuk jalan dengan kubangan yang cukup dalam, kita lakukan penanganan darurat dengan stone back atau material yang dimasukan kedalam karung,” tuturnya.
Editor: Ahmad Muhlisin