BETANEWS.ID, PATI – Aksi meresahkan gangster membawa senjata tajam (sajam) berulah di kawasan hukum Polresta Pati. Dalam video yang beredar, mereka konvoi mengendarai sepeda motor dan memenuhi jalanan.
Di antara puluhan orang itu, ada yang mengacungkan senjata tajam. Mereka juga menyalakan kembang api di jalan raya. Bahkan, mereka melakukan penganiayaan kepada pengguna jalan. Korbannya adalah tiga remaja asal Dukuh Sempu, Desa Puluhan Tengah, Kecamatan Jakenan, Pati.
Tiga remaja yang masih berusia sekolah ini, menjadi korban pembacokan di Jalan Pati-Juwana, tepatnya di area SPBU Cangkring atau dekat PT Dua Putra Pati. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (11/1/2025) dini hari sekitar pukul 1.00 WIB.
Baca juga: Baru Selesai Dibangun, Jalan Antar-Kabupaten di Tambaromo Kembali Longsor
Informasi yang betanews.id dapatkan, tiga remaja itu mengendarai sepeda motor dari arah Juwana dan berpapasan dengan gangster di depan POM bensin.
Korban kemudian berlari untuk bersembunyi di musala SPBU. Namun, oleh beberapa orang dari gangster kemudian menyeret tiga korban hingga membacok bagian punggung tiga remaja itu. Setelah melakukan tindakan itu, gangster itu langsung pergi. Tidak ada satu barang pun milik korban yang diambil.
Sedangkan tiga korban yang berlumuran darah, kemudian mengendarai sepeda motor mereka ke Puskesmas Jakenan. Satu orang kemudian disarankan ke RS Budi Agung Juwana, karena ada indikasi karatan pada luka korban.
Kepala Desa Puluhan Tengah, Siti Khotijah, membenarkan tiga warganya jadi korban pembacokan. Atas kejadian ini, dirinya berharap agar pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku, sehingga ada efek jera.
Baca juga: Sudewo Akan Segera Perbaiki Jalan Dukuhseti Usai Dilantik, Warga: ‘Ya Kelamaan’
“Iya betul ada tiga orang. Masih sekolah. Tadi malam sudah dibawa ke puskesmas, ” ujar Kades Puluhan Tengah itu, Sabtu (11/1/2024).
Ia menyebut, kalau hal itu dibiarkan, maka akan semakin meresahkan bagi masyarakat, khususnya yang bepergian malam hari.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin, ketika dikonfirmasi terkait kejadian ini, masih belum merespon.
Editor: Ahmad Muhlisin