BETANEWS.ID, PATI – Suasana audiensi antara Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) dengan Komisi D DRPD Pati sejenak sunyi saat salah satu guru tiba-tiba menangis saat menyampaikan aspirasi mereka di hadapan beberapa anggota dewan pada Selasa (7/1/2025).
Siti Sudarwati, Ketua HIMPAUDI Pati, tiba-tiba menghentikan bicaranya saat menyampaikan aspirasinya terkait dengan kesetaraan dan kesejahteraan guru PAUD.
Baca Juga: Stok Darah di PMI Pati Kritis, Permintaan Sehari Bisa Capai 60 Kantong
Sudarwati ketika itu menyampaikan bagaimana perjuangan guru-guru PAUD yang ikut mencerdaskan generasi penerus sejak dini. Yakni bagaimana mulai mempersiapkan materi pembelajaran hingga bagaimana mengasuh anak-anak di kelas.
“Kami itu mempersiapkan pembelajaran sejak sehari sebelumnya, bukan asal-asalan. Bahkan, kami itu seperti pemulung saat memunguti mainan anak-anak di kelas, ” ujarnya.
Tangisan Sudarwati kembali pecah kembali saat wawancara dengan awak media. Ia menyebut, bahwa perjuangan guru PAUD sangat luar biasa.
“Saya membayangkan, bagaimana perjuangan guru-guru PAUD ini luar biasa. Dengan honor yang kecil, bahkan ada yang tidak mendapatkan honor, mereka rela mengasuh anak-anak. Generasi penerus sejak anak balita, ” ucapnya sambil terisak.
Ia pun menyampaikan, bahwa HIMPAUDI memiliki komitmen untuk memperjuangkan guru-guru PAUD bisa mendapatkan kesetaraan. Yakni statusnya menjadi pendidik formal bukan nonformal seperti sekarang ini.
Baca Juga: Gedung Baru Bawaslu Pati Gagal Direnovasi, Waktu Terlalu Mepet
Untuk itu, dirinya berharap DPRD Pati bisa memperjuangkan aspirasi mereka terkait kesetaraan serta kesejahteraan.
Sejauh ini, katanya, untuk bantuan kesejahteraan (Bankes) bagi guru PAUD masih minim, yakni Rp 100 ribu per bulan. Hal ini menurutnya jauh berbeda dengan daerah tetangga seperti Rembang dan Kudus yang nominalnya sudah jauh di atas.
Editor: Haikal Rosyada