BETANEWS.ID, PATI – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Pati dalam beberapa hari terakhir kritis. Hal ini membuat keluarga pasien yang membutuhkan darah cukup kebingungan.
Menipisnya stok darah yang ada di PMI Pati itu karena tingginya permintaan darah untuk pasien. Sehari, setidaknya ada 50 sampai 60 kantong yang dibutuhkan untuk pasien.
Baca Juga: Gedung Baru Bawaslu Pati Gagal Direnovasi, Waktu Terlalu Mepet
Safaati, Humas Unit Donor Darah PMI Pati mengatakan, menipisnya stok darah yang ada di PMI Pati itu juga dikarenakan jadwal donor yang biasanya dilakukan di instansi atau dinas ditunda pada Januari ini. Sehingga, pada akhir Desember hingga sekarang stok darah berkurang.
“Permintaan darah mengalami peningkatan. Sedangkan yang paling bisa dikatakan paling kritis itu bulan Desember. Sebenarnya kan planning November itu untuk Desember. Sedangkan bulan Desember ternyata permintaan meningkat, ” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Ia menyebut pihaknya tidak bisa memprediksi kebutuhan darah untuk setiap bulannya itu meningkat atau tidak.
Menurutnya, untuk mengatasi persoalan stok darah yang kurang itu, pihaknya menerapkan sistem saling membantu.
“Misalnya ada pasien yang menbutuhkan darah, itu bisa meminta tolong keluarganya atau lainnya. Karena kalau sampai di PMI itu krisis, justru memperberat PMI sendiri, ” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa untuk golongan darah yang cukup banyak dibutuhkan yakni O dan B.
Sementara itu, Ina, salah satu pendonor asal Juwana mengatakan, kalau dirinya memang sudah terbiasa untuk donor.
Baca Juga: Anggota MPR RI Marwan Jafar Tegaskan Pentingnya Empat Pilar Bagi Semua Generasi
“Iya, kali ini saya ikut donor darah. Apalagi kondisi stok darah di PMI ini katanya lagi agak kurang. Jadi saya ikut mendonorkan darah,” ucapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut mendonorkan darah. Apalagi, satu tetes darah sangat berguna bagi yang membutuhkan.
Editor: Haikal Rosyada